Senin, 18 Mei 2015

Love Day ~

Title : Love Day #chapter1 

Author : Choi JiKyo 

Main cast : Choi Minho , Choi Sulli 

Other cast : Jung Krystal , Choi Siwon 

Genre : Friend ship , Romance 

Sulli , bisa dibilang Sulli adalah satu dari ratusan fans Minho disekolah ini , dari hoobae hingga sunbae, bahkan ada rumor bahwa ada guru wanita yang menyukai Minho , untungnya Sulli sekelas , bahkan sebangku dengan namja bermarga Choi itu , Minho memang bukan artis boyband yang sekarang tengah naik daun , tapi Minho di cap sebagai namja yang memiliki wawasan yang luas dan tampan , apalagi mengingat kalau dia adalah anak dari orang yang memimpin sekaligus pemilik dari perusahaan ke-3 terbesar di Korea , sedangkan Sulli ? Ia hanya gadis biasa yang sekarang tengah jatuh hati pada namja tampan incaran yeoja satu sekolahnya , CHOI MINHO , marga mereka sama ' Choi ' , Choi Minho dan Choi Sulli. Sulli hampir tahu segala hal tentang Minho, makanan kesukaannya , minumannya , dia alergi pada apa, barang kesayangannya apa , dan masih banyaaaak lagi, Sulli mengetahui itu semua bukan karena ia selalu mengintai Minho dari belakang , Sulli memilki kemampuan tentang mengetahui segala sesuatu dengan cara menatap mata orang itu, bahkan jika Minho sedang jatuh cinta pada yeoja pun ia pasti akan tahu , tapi entah mengapa kalau masalah Minho mencintai yeoja akan sangat susah terlihat , bahkan dengan kemampuan Sulli. 

Sekarang jam pelajaran sains , tapi park songsaengnim tidak masuk , jadi sekarang jam kosong , seperti biasa , jika tak ada kerjaan , pasti ia akan memasan earphonenya lalu menatapi namja disebelahnya dengan tatapan yang sangat sulit dijelaskan . Sulli masih menatap wajah tampan Minho , eumh , sepertinya Minho sedikit risih diperhatkan secara intens seperi itu. 

"Yak , bisakah kau tak menatapku seperti itu ? aku risih "ucap Minho sambil memandang sulli dengan tatapan dinginnya 

"Eoh ? sepertinya untuk sekarang tidak bisa , mianhae ..." 

"Aish , keuman kajja , jebal" 

Sulli menggeleng pelan 

"Huh.." Minho mendengus kesal lalu pindah ke bangku kosong di belakang, mmmh , sebenarnya sakit juga diperlakukan seperti itu , tetapi seakan akan Sulli sudah kebal dengan semua perlakuan Minho padanya. 

Sulli tersenyum simpul melihat Minho yang pindah posisi karena ulahnya 

Tak berapa lama terdengar suara yeoja yang tak asing bagi Sulli 
"Oppa ~ mworaneungoya ?" ucap seseorang dengan suara di manja manjakan 

Sulli memutar bola matanya 

"Ish..." ucap Sulli pelan sambil mengambil sebuah buku pink bersampul plastik di lokernya lalu menulis sesuatu 

"Jangan menganggu Krystal-ssi , aku sedang tak ingin di ganggu" ucap Minho tetap fokos dangan buku bacannya 

"Oppa ~ nanti antar aku pulang ke rumah ne~" 

"Mwo ? Memangnya kau siapa dia ?" tanya Sulli pelan 

"Kau bicara padaku Sulli - ssi ?" tanya Krystal 

"Ani " jawab Sulli 

Krystal masih bermanja manja dengan Minho , asal tahu saja , Krystal itu sudah memiliki kekasih , tapi masih saja mengganggu Minho 

Sulli mulai tak perduli dengan kedua orang di belakangnya itu , ia mulai fokus menulis di bukunya , sesekali ia memandang langit - langit kelas yang berwarna putih , ahh , putih yang sudah sangat usang hingga lebih terlihat berwarna abu - abu. 

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Sulli berdiri dari duduknya lalu melepas earphone putih dari telinganya. Sulli memandang Minho dibelakangnya yang sedang fokus membaca sesuatu dan terlihat Krystal sedang keluar kelas dan langsung menggandeng lengan namja chingu nya , Sulli kembali memandang Minho , seperinya ia tak akan pergi kemanapun.Sulli melangkahkan kaki jenjangnya menuju kantin di barat sekolah. 

"Ajhumma , roti keju satu dan coklat satu ne " 

"Ye.." 

"Oh ! air mineral botol 1 ajhumma " 

"Ige , ada lagi ?" 

"Ani , kamsahamnida..." 

Dengan cepat Sulli kembali melangkahkan kakinya menuju kelas dan mendekati Minho. 

"Yogi , kau belum makan kan ?" ucap Sulli sambil menyerahkan sebungkus roti coklat dan air mineral yang tadi ia beli di kantin pada Minho 

"Aku sedang tidak mood makan" 

"Ah , ayolaaah , ini kan makanan kesukaanmu !" 

Minho berdiri lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Sulli , Sulli sedikit memundurkan badannya dari posisi semula , mata Minho menatap mata Sulli seperti mencari cari sesuatu di dalam mata Sulli 

"Darimana kau tahu eoh ? kau membuntutiku ?" 

Ah , Sulli keceplosan , satu sekolah ini belum tahu apa apa tentang kelebihan Sulli 

"Mmmh , aku , ah , kan biasanya namja suka selai coklat , tadi aku hanya menebak nebak saja agar kau mau menerimanya , ternyata benar " Sulli terlihat gugup 

"Jeongmal ?" Minho tampak sedikit berfikir 

" Kalau begitu , gomawo " ucap Minho sambil mengambil roti itu lalu meletakkanya di dalam loker

"Emh , cheonma" ucap sulli sambil kembali ke tempat duduknya sambil senyum - senyum, baru kali ini Minho menerima pemberiannya dengan lembut , walaupun awalnya agak acuh, Sulli masih tersenyum saat ia duduk di kursinya, Sulli teringat akan sesuatu , ia kembali mengambil buku pinknya dan kembali menulis. 

'Teeeet , teeeet' 

Bel masuk kembali menggema disekolah itu. Minho yang tadi duduk dibelakang pindah kembali ke depan , di samping Sulli, sambil membawa buku bacaannya dan roti yang tadi di berikan Sulli padanya. 

Tak lama kemudian Oh songsaengnim masuk ke kelas XII A , kelas Sulli dan Minho 

"Annyeonghaseyo yeorobun , kali ini saya akan menjelaskan tentang mengaransemen dan membuat lagu ........" 

Sulli memperhatikan dengan seksama , sesekali Minho melihat Sulli melalui ekor matanya 

"Yeppo yeoja" gumam Minho 

Sulli yang sadar Minho sedang bicara mengalihkan pandangannya dari Oh songsaengnim ke Minho 

"Eeumh ? Mworago ?" 

"Ah , anii" 

Mereka kembali mendengar penjelasan Oh songsaengnim 

5 menit sebelum bel tanda pelajaran selesai, Oh songsaengnim memberikan tugas kepada mereka

"Saya punya tugas untuk kalian , tugas ini dikerjakan bersama teman sebangku masing masing " ucap Oh songsaengnim sambil menulis tugas yang harus mereka kerjakan di papan tulis 

' -Buatlah sebuah lagu berdurasi paling panjang 4 menit , genre terserah 
-mengaransemen lagu yang sudah ada ( yang sudah pernah orang lain buat ) ' 

"Tugas ini , harus selesai dalam 3 hari , jangan lupa untuk membuat instrumental lagunya juga , arrachi ?" 

"Ye ..." 

Betapa senangnya Sulli , ia akan membuat lagu bersama Minho dan akan menyanyikannya di depan kelas , ia bisa merasakan kesenangn yang akan ia dapat 

"Saem ! aku tak setuju ! " ucap yeoja di pojok kelas sambil mengangkat tangannya , Krystal 

"Wae ? Kau mau protes ?" tanya Oh songsaengnim 

"Aku tak mau mengerjakannya dengan teman sebangku , bagaimana kalau di acak saja ?" 

"Ani , keputusan saem tak bisa di ubah " 

"Saem ! " 

"Jangan lupa nee , oh , kalian juga akan menyanyikannya di depan kelas , sampai jumpa " ucap Oh songsaengnim sambil berlalu pergii meninggalkan kelas 

"Tak adil ! " Teriak Krystal 

Sejenak kelas XII A hening 

"Yak ! Kita sudah harus bekerja hari ini " 

Ucapan Minho barusan mengagetkan Sulli yang masih memandangi Krystal yang sedang mengomeli Oh songsaengnim 

"Oh , ye ..., bagai mana kalau di rumahku ? Kita bisa menggunakan ruang musik ku" ucap Sulli 

"Oke , aku akan datang kerumahmu pukul 4 nanti sore" 

"Igo , alamat ku " 

"Mmh , arraseo" 



"Hhh , sekarang sudah jam 4 , kemana Minho ? " tanya sulli sambil mondar mandir di ruang musiknya. Sulli meraih ponselnya 

'Minho-ssi , eodiga ? Sekarang sudah jam 4 .., kalau sudah samai , langsung saja ke sebelah rumahku , sebelah kanan , pintu warna coklat , aku tuggu di sana' 

Setelah mengirimkan pesan singkat pada Minho , Sulli berjalan menuju arah piano , menarik kursi dari bawah piano itu , duduk lalu mulai menekan tuts tuts piano itu 

~cham manhi gunggeumhae 
jeonbu da gunggeumhae 
wae jami an ogo, ni eolgulman boyeo 


nado gunggeumhae 
i mami gunggeumhae 
wae neoman bomyeon useumi meonjeo nawa 


chingudeul moyeoseo 
ni mari naomyeon 
wae naega deultteoseo deo deutgo sipeunji 


neoman isseumyeon 
nan ttan sarami dwae 
tto tteungeumeomneun 
eosaekhan nongdameul hae ~ 

Suara indah Sulli memecah keheningan di sana , tanpa Sulli sadari , seorang namja bertubuh atletis sedang mengamatinya bernyanyi 

~sasil nan, i neukkimi isanghae 
gureum wiga itdamyeon yeogilkka 

hoksi geureongeolkka 
neowa na geureongeolkka 
nae mamgwa gatdamyeon 
sijak dwae beoringeolkka~ 

Sulli memberhentikan nyanyiannya 

Dalam beberapa detik ruangan itu sepi , 

" Mengapa berhenti ?" 

"Ommo !" Sulli berdiri dari duduknya 

Mata kodok Minho membesar karena Sulli berteriak begiu keras , bahkan Minho tersandar ke sandaran kursi yang sedang di dudukinya 

"Ah , kau megejutkanku" ucap Sulli sambil mengelus elus dadanya 

"Aku juga terkejut , kau tahu ?" 

"Hehe , mian" 

"Mengapa berhenti ?" 

"Eung ? Aku belum menyelesaikan lagu ini" 

"Lagu ini , kau yang membuatnya ? " 

"Ne , wae ?" 

"Ini untuk 2 orang kan ?" 

"Ne " 

"Namja dan yeoja ?" 

"Ne" 

"Kita pakai lagu ini" 

"Tapi aku belum menyelesaikannya " 

"Kita selesaikan bersama " ucap Minho cepat 

"Euh ?" 

"Palli , tunggu apa lagi " 

"Oh , ne .., sebenarnya aku sudah menambahkan sedikit , hanya saja belum ada nadanya" 

"Jeongmal ? Tuliskan di sini" ucap Minho sambil memberikan kertas dan pulpen 

"Oke " 



"Ani , anii , reff nya jangan dibedakan dengan yang pertama , samakan saja " protes Sulli 

"Begitu ?" 

"Ne.." 

"Mungkin kau harus sedikit menambahkan sesuatu di sini " ucap Minho sambil menunjuk nunjuk lirik nya 

"Apa yang bisa di tambahkan di sini ?" 

"Ooh , ini saja " Minho menuliskan sesuatu di kertas lirik 

"Ooh ..., arraseo" 

"Cobalah .." 

"Apa ?" 

"Bernyanyi ..," 

"Eottokhae ? Kita belum membuat instrumentalnya Minho-ya" 

"Ooh , ne .." 

"Selesaikan saja liriknya dulu" 

Tak sampai jam 8 malam , Sulli dan Minho selesai membuat liriknya 

"Sudah malam , aku pulang duluan ne" ucap Minho sambil berdiri 

"Ne.., ayo ku antar" ucap Sulli sambil mengikuti Minho melangkah keluar ruang musiknya 

"Kau sendirian di sini ?" tanya Minho saat mereka melewati rumah Sulli 

"Ani , nanti malam , oppaku akan pulang" 

"Ooh , arraseo , aku pulang dulu nee , annyeoong ~" ucap Minho sambil melambaikan tangannya 

"Annyeong~" Sulli melambaikan tangannya juga 

Mobil sport Minho menghilang di ujung jalan 

Sulli masuk kembali ke ruang musiknya , ada beberapa barang yang belum di bereskan 

"Aku rasa sifat coolnya akan hilang di malam hari"ucap Sulli sambil tersenyum dan mengingat gaya Minho saat melambaikan tangan padanya tadi 

"Aaah , appo" ucap Sulli sambil sedikit memijat tengkuknya, pegal 

Sulli memungut kertas kertas yang bertebaran di ruang musiknya , mata Sulli menangkap sesuatu di sudut ruangan 
"Eoh ? Jaket siapa ini ? " Sulli menangkat jaket sport berwarna hitam putih 

"Mungkin milik Minho , besok aku akan membawannya ke sekolah " ucap Sulli sambil menggantung jaket temuannya di tangan kanannya 

"Hoam.., " Sulli menguap pelan , Sulli berjalan menuju pintu , menutupnya lalu menguncinya dan berjalan pelan menuju rumahnya 



"Sulli-ya , palli ireona .." panggil seorang namja , yang diketahui sebagai oppa sulli sambil sedikit mengguncang tubuh Sulli yang seluruhnya tertutup selimut pelan 

"Sulli-ya ! Palli ireona !!!" 

Tak ada jawaban 

"Aish , yeoja malas ! Cepat bangun !" Ucap siwon sambil menarik selimut pink Sulli , mata siwon membesar melihat apa yang ada di balik selimut Sulli , hanya guling.. 

"Siapa yang kau panggil yeoja malas oppa ? " Tanya Sulli yang baru keluar dari kamar mandi 
"Eoh ? Ani , tak siapapun , palli turun lalu sarapan " ucap siwon salah tingkah lalu pergi ke luar kamar Sulli 

"Sembarangan saja menyebutku yeoja malas" ucas Sulli sambil mempoutkan bibirnya 

Sulli berjalan menuju meja riasnya , menyisir rambut , mengenakan pita , lalu menyambar tas dan jaket berwarna hitam putih di sebelahnya , 

"Apa sarapan kita hari ini oppa ?" Tanya Sulli sambil duduk di meja makan 

"Seperti biasa , roti , dan selai pilihanmu" ucap siwon sambil menyodorkan roti dan 3 toples selai 

"Mmh , okey .." Sulli mengambil 2 lembar roti lalu mengolesinya dengan selai coklat 

"Oppa , apa hari ini kau akan pulang malam lagi ?" Tanya Sulli sambil mengunyah rotinya 

"Mollayo , wae ?" 

"Anii , hanya bertanya" 

"Ooh , cepat makanya ! 15 menit lagi bel masuk di sekolahmu berbunyi" 

"Nee , aku sudah selesai oppa , aku pergi ne " ucap Sulli sambil berdiri dari duduknya dan berlari ke luar rumah 

"Appo !" Teriak Sulli yang tak sengaja terpeleset karena ada sedikit air di lantai ruang tamu rumahnya 

"Be careful Sulli-ah ! " Teriak siwon dari ruang makan 

"Ne oppa ! " ucap Sulli yang sudah mulai berlari meninggalkan rumahnya menuju halte bus 



Sulli turun dari bus dan berlari menuju gerbang sekolahnya yang hampir tertutup seluruhnya , untungnya sulli berhasil masuk sebelum gerbang itu benar benar tertutup , Sulli kembali berlari menuju ruang kelasnya , masih ribut , menandakan belum satupun guru yang masuk ke kelas itu , sulli mulai berjalan saat sampai di ambang pintu kelasnya, mengatur nafasnya yang ngos ngosan , Sulli berjalan pelan menuju bangkunya 

"Minho-ya , bisa ber , diri seben, tar ?" tanya Sulli terputus putus 

Minho memandang Sulli sekilas lalu berdiri 

Sulli duduk di bangkunya dan kembali mengatur nafasnya yang ngos ngosan 

"Apa yang membuatmu menjadi seperti ini eoh ?" tanya minho sambil memberikan Sulli air mineral dingin 

"Eh ? Ini untukku ?" 

"Buat siapa lagi ?" 

"Gomawo" 

"Mmh , apa yang membuatmu menjadi seperti ini ?" Minho mengulang pertanyaannya 

"Ahh , tadi aku sedang menunggu bis yang lewat, sudah 8 menit tapi tak ada satupun bis yang lewat , aku menunggu lagi , lalu ada bis yang lewat tapi aku tak memandang jadinya aku harus mengejar bis itu hingga berhenti , " cerita Sulli 

"Lain kali berangkatlah dari rumah sedikit lebih awal " ucap Minho sambil memandang ke arah Sulli 

"Huh ?" tanya Sulli 

"Ani" jawab Minho sambil mengambil buku sejarah dari bawah mejanya 

Sulli mengangguk angguk pelan 

"Aah , tugas kita belum selesai , hari ini kita bisa mengerjakannya kan ?" 

"Mmh , kau bisa ke rumah ku kan ?" tanya Minho 

"Bisa , dimana alamatmu ?" 

"Biar aku yang jemput "ucap Minho pada Sulli 

"Mmh , oke , dimana aku harus menunggu ? " 

"Tunggu saja di taman dekat rumahmu , tahu kan ?" 

"Ooh ne, Aku tunggu jam 4 di taman " 

"Mmh" 



Sulli melirik jam dinding di ruang tengahnya , jam 3 , Sulli langsung berdiri dan berjalan menuju tempar jemuran , mengambil handuk , lalu pergi ke kamarnya , dan masuk ke kamar mandi , tak perlu buang waktu lama , 10 menit kemudian Sulli keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju lemari pakaiannya 

"Mmmmmh , ini ? " Tanya Sulli pada dirinya sendiri di depan cermin , sambil menempelkan dress denim selutut 

"Ahh , ani , anii , tak cocok , " 

"Ige ? " tanyanya lagi 

"Aish , aku bukan akan pergi ke pesta , kenapa menggunakan dress ?" ucap Sulli lagi 

Sulli mengambil baju kaus , celana jins pendek 20 cm dari lutut , dan blazer denim lalu menempelkannya pada tubuhnya , ia mengangguk anggukkan kepalanya , dengan cepat Sulli mengenakan pakaian yang di pilihnya tadi 

Sulli tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin , seorang yeoja cantik dengan pakaian yang simple tapi tetap terlihat anggun dan sporty 

Sulli meraih jepitan rambut berwarna soft pink di meja riasnya , lalu menjepitkannya di rambut coklat sebahunya dan berjalan dengan tempo sedang ke luar kamarnya menuju rak sepatu di dekat garasi rumahnya , ia mengambil sepatu sneakers putih kesayangannya 



"Aigoo , apa namja tak pernah tepat waktu ?" ucap Sulli di bangku taman yang di dudukinya sejak 20 menit lalu , sekarang jam menunjukkan pukul 16:15 

'Neo eodiseo ? Aku sudah sampai , sekarang sudah jam berapa eoh ? hari sudah mendung , cepatlah datang , aku sudah menunggumu dari 20 menit lalu , palliwa ' 

Sulli kembali mengirim Minho pesan singkat dan kembali menunggu , Sulli melihat ke benda di tangannya , jaket , ia lupa memberikannya pada Minho di sekolah tadi 

Gerimis mulai turun , memang tak lebat , hanya saja bisa membuat siapapun basah kuyup , Sulli tetap menunggu , Sulli bukan tipe yeoja yang tak menepati janji 

Sulli mulai mengusap lengannya , suhu disana mulai mendingin 

"Sulli-ah !" 

Suara ini .., suara yang sangat Sulli kenal , Sulli memandang ke arah suara tadi 

"Taemin-ah .." ucap Sulli pelan , nyaris tak terdengar 

Namja yang di kenal sebagai Taemin tadi mendekatinya 

"Apa yang kau lakukakan ? di sini hujan Sulli-ya , kau mau sakit ? ayo pergi" ucap Taemin sambil meraih tangan Sulli 

"Shireoo ! sejak kapan kau perduli padaku lagi ? kita tak punya hubungan apa apa lagi , tolong tinggalkan aku sendirian !" ucap Sulli kuat 

"Ani , aku tak mungkin meninggalkanmu" 

"Kenapa tidak ? tinggalkan aku ! jebal !" Sulli terus memberontak dan berusaha melepas genggaman Taemin di pergelangannya 

"Shireo !" 

"Yak ! kau tak dengar ? dia tak ingin kau ganggu !" seorang namja masuk kedalam perdebatan Sulli dan Taemin , tubuhnya basah kuyup karena hujan deras yang menerpa mereka 

"Minho-ya.." ucap Sulli 

"Lepaskan !" ucap Minho pada Taemin 

"Kau siapanya eoh ?" tanya Taemin sambil menatap mata marah Minho 

"Aku ? kau mau tahu siapa aku ?" tanya Minho 

"Siapa ? hah ? kau siapa Sulli ?" tanya Taemin keras 

"Aku namjachingu nya ! kau mau apa hah ? " 

Sulli melebarkan matanya 

"Kau jangan berbohong ...," ucap Taemin melepas pergelangan tangan Sulli dan mendekat ke arah Minho 

"Aku tak berbohong .., jadi .., jangan dekati yeojaku lagi .., arra ?!" Tanya minho sambil menabrak sisi kanan bahu Taemin , 

"Kajja Sulli-ah" ucap Minho menarik pergerlangan tangan Sulli 

"Sulli's Mine ! " teriak Taemin 

"She is mine , NOW , and EVER !" balas Minho 

Sulli membelalakkan matanya , Minho serius , atau hanya ingin menyelamatkannya dari taemin , atau malah hanya ingin tugas mereka tak terbengkalai ? 

"Sulli-ya ! katakan kalau namja itu berbohong !" teriak Taemin pada Sulli yang tengah berjalan berdampingan dengan Minho menuju ke arah mobil sport Minho 

Sulli melihat wajah Minho di sebelahnya , terlihat sangat serius dan marah 

"Minho-ya , gomawo" ucap Sulli pelan 



Minho membuka pintu rumah besarnya 

"Masuklah " ucap Minho 

Sulli melangkahkan kakinya ke dalam rumah Minho 

"Duduk dulu , aku akan kembali" 

Sulli menganggukkan kepalanya 

Sulli duduk di sofa , tak lama kemudian Minho datang dengan selembar handuk dan coklat panas di tangannya. 

"Igo ..," ucap Minho sambil memberikan coklat panas 

"Gomawo .." balas Sulli 

Selembar kain puith yang lumayan tebal mendarat di kepala basah Sulli , Minho mengeringkan rambutnya , lalu meletakkan handuk tadi di pundak Sulli 

"Siapa namja tadi ?" tanya Minho 

"Hanya .., ahh ,dia.., lupakan" ucap Sulli memandangg Minho lalu memperhatikan coklat panas di tangannya 

Minho menghela nafasnya 

"Minumlah , aku tak mau kau sakit " 

"Mh ..," 

"Kalau sudah merasa baikan , kita akan mengerjakan tugas kita .." 

"Aku baik baik saja , kita bisa mengerjakannya sekarang " ucap Sulli 

"Yakin ?" 

"Ne .., " 

"Kalau begitu ikut aku " ucap Minho 

"Ne.." 

Sulli berdiri dari duduknya 

'Brak ..' 

Minho memalingkan wajahnya ke arah Sulli di belakangnya , sedangkan Sulli sendiri tengah memungut barang yang jatuh tadi 

"Apa itu ?" tanya Minho 

"Ooh , sepertinya saat kau datang ke rumahku waktu itu , kau lupa untuk kembali membawa jaket mu" ucap Sulli sambil berjalan dan menyerahkan jaket tadi kepada Minho , lembab , terang saja , jaket itu terguyur hujan deras tadi 

"Oh , nee.., aku kemarin mencarinya , ternyata tertinggal di rumahmu , gomawo ne.." 

Sulli menganguk 

"Ayo ikut aku" ucap Minho sambil berjalan menuju tangga rumahnya 

Sulli membuntutinya 



"Kau bisa mengunakan piano itu " tangan Minho menunjuk piano putih di sudut ruangan 

Sulli mengangguk 

"Aku akan keluar sebentar , tunggulah di sini " ucap Minho 

"Ne" 

Minho keluar dari ruangan itu , Sulli mendekat ke arah piano yang Minho tunjuk tadi , menarik kursi dari bawah piano itu lalu mendudukinya , tangan Sulli mulai menekan tuts tuts piano 

~neoreul manhi manhi johahae 

neoreul na saranghage dwaennabwa 

ttokgachi malhago sipeunde 

naega geuraedo doelkka, jomdeo gidaryeobolkka~ 

Lagi -lagi , Minho datang saat Sulli sedang memainkan piano dan bernyanyi , Minho tersenyum melihat Sulli , ia meletakkan nampan yang berisi snack dan teh di meja 

~nado manhi manhi johahae 

sasil nan ireon mami cheominde 

deo gidaryeojulge 

deo gidaryeojullae 

nan yeogi isseulge 

yeogi isseojullae 

urineun imi gateun mamingeol ~ 

Sulli diam , lalu kembali mengulang reffnya 

~neoreul manhi manhi johahae~ 

Sulli kembali menyanyi 

~neoreul na saranghage dwaennabwa~ 

Minho ikut bernyanyi di partnya 

Sulli berhenti memainkan pianonya , 

Minho tersenyum ke arah Sulli 

"Ayo , lanjutkan " ucap Minho sambil berjalan mendekati piano yang di duduki Sulli 

Sulli kembal menekan tuts piano di hadapannya 

~Ttokgachi malhago sipeunde~ 

~naega geuraedo doelkka, jomdeo gidaryeobolkka~ 

~nado manhi manhi johahae~ 

~sasil nan ireon mami cheominde~ 

~deo gidaryeojulge~ 

~deo gidaryeojullae~ 

~nan yeogi isseulge~ 

~yeogi isseojullae~ 

~urineun imi gateun mamingeol ~ 

.............. 

"Kau sudah menyelesaikan instrumentalnya ?" 

"Ani .., hampir selesai .., sedikiiiiit , lagi " ucap Sulli 

Minho menarik tangan Sulli menuju meja di tengah ruangan 

"Ayo kita kerjakan !" ucap Minho 



"Jadi yang belum ada instrumentalnya hanya 2 bait terakhir ? " Tanya Minho 

"Ne .., " 

"Aigoo " 

"Wae ?" 

"Mudah saja , biar aku yang selesaikan , kau duduk saja , " ucap Minho 

"Oh , oke .." ucap Sulli sambil duduk dan menandarkan badannya pada sandaran Kursi , 

"Selesai" 

"Mwo ? Kau baru menulis beberapa detik lalu !" ucap Sulli tak percaya sambil mengambil kertas yang tadi di tulisi Minho 

"Bagaimana bisa ?" tanya Sulli 

"Semalaman aku berfikir apa nada yang cocok dengan kata per baitnya , aku memulainya dari bagian akhir , jadi saat tahu kalau tinggal 2 bait lagi yang belum ada nadanya , aku tinggal menuliskan apa yang aku fikir malam kemarin" 

"Daebak , " ucap Sulli 

"Siapa duluu .., Choi Miinho" ucap Minho narsis 

"Aish .., sekarang apa eoh ?" 

"Bagamana kalau , kita praktekkan ? Sekarang juga masih awal , masih jam setengah 6" 

"Arraseo ..," ucap Sulli sambil membawa kertas nada menuju piano , Minho membuntutinya 

Sulli menarik kursi piano itu , Minho duduk di samping Sulli , tangan Sulli dengan lincah bermain di atas tuts tuts piano itu 

~nae mwoga joheunji 
nan geuge gunggeumhae 
eonjebuteo naega ni mame saranni~ 

~nado gunggeumhae (~yeah~) 
ni mami gunggeumhae (~yeah~) 
sirchi anheunge anira joheungeoji? ~ 

~yeppeun yeojadeureun (~no~) 
cham manko manheunde (~no~) 
neon jeongmal nabakke an boineungeonji~ 

~meotjin namjadeul (~nugu ?~) 
ni gyeote manheunde (~eodi ?~) 
eotteoke niga naegero oneungeoni Girl~ 

~sasil nan, uril jakku sangsanghae (~sangsanghae~) 
ireon gibun, eojjeonji susanghae~ 

~gateun haneul arae (~gateun haneul araeseo ~) 
gateun saenggageul hago 
duri~ 

~ ttokgateun mal ije haedo doel geot gateunde~ 

~neoreul manhi manhi johahae~ 

~neoreul na saranghage dwaennabwa~ 

~ttokgachi malhago sipeunde naega~ 

~geuraedo doelkka, jomdeo gidaryeobolkka 
nado manhi manhi johahae 
sasil nan ireon mami cheominde~ 

~deo gidaryeojulge~ 

~deo gidaryeojullae~ 

~nan yeogi isseulge~ 

~yeogi isseojullae~ 

~urineun imi gateun mamingeol~ 

~nuga johahae, deo? 
naega, deo? ~ 

~geureongeon na jungyochi anheungeol~ 

~na sonnaemilmyeon geu son an nol jasin itdamyeon ~ 

~yeongwonhi geu soneul nochi anheulge~ 

~neoreul neomu neomu johahae~ 

~sasil nan imi neoreul saranghae~ 

~ttokgachi malhal su inneunde wae nan~ 

~tteollineungeonji, jakku mangseorineunji 
ani neoreul neoreul saranghae 
ijeneun nae mam da malhaejulge~ 

~nal mideojugenni~ 

~neol mideobolge nan ~ 

~i saranganeseo~ 

~i sarangsogeseo~ 

~naranhi~ 

~gachi georeogaja, duri~ 

"Huaaaa ! " teriak Sulli sambil berdiri 

"Daebak !" ucap Minho 

"Sepertinya kita akan mendapatkan nilai tertinggi di kelas ," ucap Minho lagi 

"Nan chuaeyo~" ucap Sulli sambil kembali duduk 

"Nugu ?" balas Minho 

"Nugu busun ? Aku suka lagunya .." ucap Sulli 

Minho mengangguk anggukkan kepalanya 

"Sulli-ah , kalau boleh tahu .., namja tadi siapa ?" tanya Minho hati-hati 

Sulli tersenyum 

"Hanya mantan .., " ucap Sulli 

"Dia yang memutuskanku , tanpa alasan yang jelas , tapi beberapa bulan kemudian, dia juga yang minta aku menjadi yeojachingu nya lagi , jelas saja aku tak mau aku hanya dijadikannya mainan saja " jelas Sulli 

"Mian " 

"Wae ?" 

"Aku mengungkit masa lalumu" 

"Gwenchana , kau orang pertama yang tahu siapa dia sebenarnya , aku juga lega , sudah bisa berbagi cerita kepada orang lain " ucap Sulli 

"Jadi selama ini kau tak pernah memberitahu siapapun tentang dia ?" 

"Ne.." 

Sejenak ruangan itu sunyi 

"Kajja" ucap Minho 

"Mau kemana ?" 

"Ikut saja" 



Minho memarkirkan mobilnya di sebuah cafe yang terkesan klasik 

"Kajja turun" ucap Minho 

"Ooh , ne .." 

"Aku selalu kesini jika ada masalah" ucap Minho 

"Meminum secangkir cappucino , atau hanya sekedar makan cake , dan kau orang pertama yang tahu" lanjut Minho 

"Jinjja ?" tanya Sulli 

"Ne .." 

Mereka berjalan menuju sudut ruangan , dekat kaca .. 

"Minho-ya " ucap seseorang 

"Key hyung " ucap Minho 

"Siapa dia ? Yeojachingu mu ?" Tanya onew sambil melirik Sulli yang tengah mengamati seisi cafe 

"Anieyo .., hanya teman sekolah " balas Minho sambil memandang Sulli di depannya 

"Dia cantik , kenapa tak jadikan dia yeojachingu mu ?" 

"Belum pada saat yang tepat" balas Minho 

"Oke , kalau begitu , kau dan yeoja mu mau pesan apa ?" 

Sulli memandang ke arah pelayan cafe yang ada di sisi kanannya , apa maksud dari 'yeoja mu ?' 

"Aku , cafe latte dan cheese cake " jawab Minho 

"Yeoja mu ?" tanya Key 

"Kau mau pesan apa ?" tanya Minho pada Sulli 

"Samakan saja " 

"Arraseo , tunggu sebentar ne~ " ucap key sambil berlalu 

Key menghilang di balik pintu dapur cafe itu 

"Mengapa dia memanggilku yeoja mu ?" tanya Sulli 

"Molla ," ucap Minho 

"Oh , bagaimana dengan tugas kita untuk mengaransemen lagu ?" lanjut Minho 

"Aku sudah menyelesaikannya" 

"Mwo ? Kau rajin sekali .." 

"Siapa dulu .., Choi Sulli ..." ucap Sulli meniru perkataan Minho 

"Aish , nappeun" ucap Minho 

Sulli tersenyum 

"Yogi .., selamat menikamti" ucap Key 

"Gomawo" ucap Minho 

Key pergi menjauh dari meja itu 

"Eotte ? Suasananya enak kan ?" tanya Minho 

"Ne .., apalagi aku bersamamu di sini " ucap Sulli 

"Hm ? mworago ?" tanya Minho 

'Argh , phaboya Choi Sulli' rutuk Sulli dalam hati 

"Ahh , anieyo .., cakenya enak " jawab Sulli sambil menyuapkan cheese cake ke dalam mulutnya 

Setelah setengah jam di sana , Minho mengantar Sulli ke rumahnya 

"Gomawo Minho-ya" ucap Sulli saat sampai di depan rumahnya 

"Ne~ , hati hati ne..., aku pergi dulu .., annyeong .." 

"Annyeong .." 



Sulli masuk ke dalam rumahnya , masih sepi , berarti Siwon akan pulang malam lagi , sekarang masih jam 7 malam , masih terlalu awal , tapi mata Sulli tak bisa di ajak kompromi , matanya sangat berat , jadi ia langsung masuk kamarnya dan mengganti bajunya menjadi baju tidur , pergi ke kamaer mandi , menggosok gigi , mencuci kaki dan berjalan menuju ranjangnya dan langsung tidur 



"Selamat pagi oppa ...," 

"Selamat pagi Sulli-ah " balas Siwon 

Sulli mengambil 2 lembar roti lalu meletakkan keju di atasnya 

"Ah , kau sudah punya manja chngu ne ?" Tanya Siwon menyelidiki 

"Ani .., eopseo" 

"Jangan berbohong ..., kau melangkahi oppa ..," 

"Eopseo oppa .., kau lihat di mana eoh ?" 

"Di cafe ujung jalan sana , kau besama namja yang .., emh lumayan tampan laah , tapi masih tampanan oppa " 

"Aish , dia teman sekolahku oppa " 

"Jinjja ? apa kau yakin dia teman sekolah mu ?" 

"Ne !" 

"Oppa tak percaya " 

"Ya sudah .." Ucap Sulli sambil meminum air putih di hadapannya 

"Aah , jangan begitu , kenapa kau senag sekali ngambek sih ? nanti namjamu itu tak suka lagi padamu " goda Siwon 

"Dia bukan pacarku oppa , hanya teman sekolahku ! Arra ?" 

"Oke, arraseo .." 

'Tin Tin ' 

"Changkaman , biar oppa lihat siapa yang datang" 

Siwon berjalan menuju pintu keluar rumahnya 

"Chogiyo , Sullinya ada ..?" tanya namja itu 

"Ada , sebentar ne .." 

"Sulli-ah !" teriak Siwon 

"Ne oppa ? " 

"Lihat , namjamu menjemput" ucap Siwon 

"Mwoya ?! " 

"Iya kaan ? dia namjachingumu kan ?" 

"Anii .., "ucap Sulli sambil melangkah keluar rumahnya 

"Hyung titip Sulli ne .., jaga dia baik baik " ucap Siwon 

"Ne hyung" jawab Minho sambil sedikit membungkuk lalu berjalan menuju mobilnya 

"Annyeong Sulli-ah .., " ucap Sion sambil melambaikan tangannya 

"Nee~" 



"Mengapa kau menjemputku ?" tanya Sulli saat mobil Minho sedang berjalan menuju arah sekolah

"Tadi aku melihat namja kemarin di tempat biasa kau menunggu bus" ucap Minho 

"Oh , jinjja ?" 

"Ne .., mengapa ? kau tak suka aku jemput ?" tanya Minho 

"Ani , aku takut merepotkan saja" 

"Oh , gwenchana" ucap Minho 



Minho memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah 

Sulli turun dari mobil berbarengan dengan Minho , lalu mereka berjalan menuju kelas berdampingan 

Banyak mata memperhatikan mereka , mata kagum terarah kepada Minho , sedangkan mata iri , tak suka , sampai mata yang ingin membunuh terarah kepada Sulli , tentu saja Sulli takut , mata mereka seperti ingin keluar saat melihat Sulli berada di samping Minho 

Akhirnya , Sulli dan Minho sampai di kelas 

Suli menghela nafas panjang 

"Wae ? " tanya Minho , saat melihat muka takut Sulli 

"Kau tahu ? saat kita berjalan tadi , banyak sekali serigala yang menatap marah kepadaku " 

"Di sekolah ini ada serigala ?" tanya Minho 

"Bukan serigala asli .., tapi fans fans mu , mengerikan " ucap Sulli 

Minho tersenyum 

"Oh , nanti sore kau ada acara ?" tanya Minho 

"Eopseo , wae ?" Tanya Sulli 

"Aku akan ke rumahmu jam 5 ne .., " 

"Ada apa ? " 

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat " 

"Tolong jangan terlambat" ucap Sulli 

"Arraseo .." 

'Teeet , Teeeet' 

Bel masuk berbunyi , 3 menit kemudian seorang guru memasuki kelas XII A 

"Yeorobun.., hari ini kia kedatangan murid baru , masih pindahan dari korea selatan , Silahkan masuk" Ucap Kim Songmaengnim sambil memberi kode pada murid baru tersebut , 

Seorang namja masuk ke dalam kelas , ia memandang berlawanan dari arah murid murid kelas XII A 

Glek , 

Tenggorokan Sulli tercekat 

Minho membesarkan matanya saat tahu siapa murid baru itu 

"Kau .." desis Minho 

"Annyeonghaseyo .., joneun Lee TaeMin imnida , bangapta " ucap Taemin 

"Annyeong Taemin-ah " jawab anak anak serentak kecuali Minho dan Sulli yang duduk di pojok ruangan sana 

"Oke Taemin , kau bsa duduk di bangku kosong di belakang Sulli dan Minho " ucap Kim songsaengnim sambil menunjuk tempat yang di maksud 

"Ne , saem" ucap Taemin sambil berjalan santai kebelakang Minho dan Sulli 

Tangan Minho mengepal , geram 

"Anyyeong Sulli" ucap Taemin saat ia duduk di belakang Sulli 

"Jangan ganggu dia" ucap Minho tanpa memandang Taemin 

"Aku bicara dengan Sulli , bukan dengan namjachingu bohongannya Sulli " ucap Taemin enteng 

Minho menggertakkan giginya 

"Aku namjachingunya , jangan ganggu dia , dia milikku" ucap Minho 

"Aku bisa memilikinya sebentar lagi , kau hanya butuh menghitung hari" 

Minho melirik Sulli , terlihat sekali kalau Sulli tak suka dengan kedatangan Taemin di sini 

"Sulli-ah , changiya .., oppa dibelakangmu , ayo kembali pada oppa" ucap Taemin terus menggoda Sulli 

"Diam !" Ucap Minho dengan penekanan 

"Kau yang diam" ucap Taemin 

Kesabaran Minho mulai habis , ia hendak berdiri lalu berjalan kebelakang dan menghabisi Taemin , tapi saat ia berdiri , sebuah tangan menahannya , Minho mengarahkan pandangannya pada Sulli , Sulli menggeleng geleng pelan , mau tak mau Minho duduk kembali 

"Selamat pagi semuanya .., siapa yang tidak masuk ?" Suara melengking Kwon sonsaengnim membuat anak satu kelas terkejut dan langsung fokus menghadapnya 



"Kau tak pergi kemana mana ?" Tanya minho pada Sulli yang sedang sibuk meulisi buku pinknya 

"Ani .., aku tak lapar ataupun haus " jawab Sulli tersenyum sambil memandang Minho 

"Oh , okey .., " jawab Minho sambil berjalan keluar kelas 

Sulli masih sibuk dengan bukunya 

"Annyeong changiya .., tak kangen pada oppa ?" tanya seseorang yang sedang berjalan ke arah meja Sulli 

Tanpa melihat saja Sulli sudah tahu siapa orang itu 

"Changiya.., mengapa tak menjawab ?" tanyanya lagi sambil duduk di kursi Minho 

"Shut up ! kau bukan siapa siapaku lagi ! arra ? jangan dekati aku , pergi ! kau tahukan aku sudah mempunyai namjachingu " ucap Sulli 

"Aku tahu kalian hanya sandiwara" jawab Taemin 

"Keumane ! jangan ganggu aku ! aku tak ingin kau ganggu" 

"Sejak kapan kau berlaku kasar kepadaku ? " 

"Aku tak akan berlaku kasar seperti ini , jika kau tak menggangguku" 

"Aku tak mengganggumu" 

"Kau mengganggu , pikyeo ! pergi dari sini !" jawab Sulli lantang 

"Shireo .., aku tahu kau masih mencintaiku" 

"Aku tak mencintaimu" 

"Jangan berbohong !" 

"Untuk apa ? Aku tak lagi mencintaimu , aku sudah mempunyai kekasih , jadi tolong jangan ganggu aku lagi" 

"Apa kau pikir aku tak akan mengganggumu lagi ?"tanya Taemin 

"Tak akan ! kau akan menjadi milikku" lanjutnya 

"Ikut aku " ucapnya lagi sambil menarik pergelangan tangan Sulli 

"Shireo!" 

"Palli !" Taemin menarik paksa Sulli , akibatnya pergelangan tangan Sulli memerah , mau tak mau Sulli membuntuti Taemin , tenaganya sudah habis terkuras karena namja ini , tapi belum sampai ambang pintu , Mnho memasuki kelas 

"Yak ! apa yang kau lakukan pada Sulli eoh ?" tanya Minho 

"Ani , aku tak melakukan apapun" jawab Taemin 

"Sekarang lepaskan dia !" 

"Tak secepat itu " jawab Taemin 

"Kau mau apa ? aku namjanya , tolong jangan ganggu yeojaku" 

"Aku hanya mau ia menjad yeojaku lagi " jawab Taemin 

"Tak akan" Minho mendekati Taemin dan Sulli lalu melepas paksa tangan taemin yang melingkar di pergelangan Sulli 

"Jangan ganggu Sulli lagi " 

Minho membawa Sulli menuju meja mereka , sedangkan Taemin berjalan keluar kelas , sekarang dikelas itu hanya berisi Minho dan Sulli 

"Neo gwenchana ?" muka Minho menampilkan gurat khawatir 

"Ne .., gwenchana " ucap Sulli 

"Kau harus lebih berhati hati dengannya" ucap Minho 

"Ne.." 

Sulli menaikkan tangan kanannya ke atas meja 

"Omo ! Apa yang ia lakukan hingga tanganmu seperti ini eoh ?" tanya Minho sambil menarik pelan tangan Sulli 

Sulli diam 

"Sakit ? " tanya Minho 

Sulli mengangguk 

"Eottokhae ?" 

"Gwenchana ..., hanya sakit sedikit" jawab Sulli menenangkan Minho 

"Jinjja ? kau tampak seperti menggunakan gelang merah " 

Sulli tersenyum mendengar jawaban Minho 

"Mmh , nanti sore jadi kan ?" tanya Sulli 

Minho mengangguk pasti 

"Jangan terlambat ..," 

"Arraseo .., aku tak selalu datang terlambat " ucap Minho 

"Oke " 

"Pulang nanti jangan pulang sendirian " 

"Wae ?" 

"Namja tadi .." 

"Oh , arraseo" 

"Pulanglah bersamaku" 

Sulli mengangguk anggukkan kepalanya 



Sekarang Minho dan Sulli tengah duduk berdua di cafe yang mereka kunjungi kemarin , 'The Classic Cafe' , masih dengan menu yang sama , dua cangkir cafe latte dan dua piring cheese cake , keduanya sedang menikmati keramaian di sana 

"Kau senang ?" tanya Minho 

"Selalu" jawab Sulli 

Minho tersenyum 

Sulli menghirup udara banyak banyak lalu menghembuskannya perlahan , aroma kopi membuatnya tenang 

"Sulli-ah , sekarang sudah jam 1 , ayo pulang" ucap Minho 

"Oh , okee..," 

Minho keluar dari cafe itu di ikuti Sulli di belakangnya , Minho berjalan menuju ke arah mobil sportnya yang sedang terparkir di pinggir jalan , mereka masuk kedalam mobil itu Minho langsung tancap gas menuju kerumah Sulli 



"Gomawo Minho-ya " ucap Sulli 

"Ne .., kau sendirian ?" 

Sulli mengangguk 

"Hati - hati ne .., kalau ada yang menganggu , telfon aku , arrachi ?" 

"Arraseo" 

"Aku pulang dulu ne .., annyeong" 

"Annyeong~" balas Sulli sambil melambaikan tangannya 

Mobil Minho mulai berjalan meninggali rumah Sulli , saat mobil itu hilang di ujung jalan Sulli masuk ke rumahnya 

'Ceklek' 

"Omo ! Oppa .., mworaneungoya ? Kau tak kerja ?" 

"Kenapa terkejut ? Bukannya mobil oppa ada di garasi ? Ooh , kau terlalu senang karena di antar pulang namjamu ya ? Sampai tak melihat mobil oppa di garasi ?" goda Siwon 

"Aniiii , harus nya kan oppa kerja .." 

"Oppa ambil cuti untuk hari ini" 

"Ooh , aku ke kamar dulu .." 

"Hush .., hush " 

"Mwoya ? memangnya aku kucing ?!" 

Berjam jam Sulli habiskan dengan menonton tv di ruang tengah 



"Oppa , apa aku cocok menggunakan baju ini ?" tanya Sulli pada Siwon yang sedang bermain game di laptopnya 

Siwon mengamati Sulli dari ujung kaki samapi ujung kepala 

"Ani .., terlalu aneh di pakai " 

"Aish .., " jawab Sulli sambil berjalan kembali ke kamarnya 

"Kau mau kemana dengan pakaian seprti itu ?" 

"Jalan jalan" 

"Pakai saja celana pendek dan baju kaos , lalu kau beri jaket jins , kan selesai " 

"Arraseo .." 

"Rambutmu kau ikat satu , pakai sepatu bahan denim yang oppa beliakn di busan waktu itu .., simple " jawab Siwon 

"Oooh , gomawoyo oppa~" 

"Ne.." 



"Seperti ini ?" tanya Sulli pada Siwon sambil merentangkan tangannya 

"Nee .., terlihat lebih manis" 

Sulli tersenyum 

"Kau mau jalan jalan dengan namjamu ne ? " 

"Bukan namja ku ..," 

"Lalu ?" 

"Teman sekolahku" 

"Diakan namja" 

"Aku tahu dia namja" 

"Aah , kau ini .., " 

'Tin Tin' 

"Okey .., annyeong oppa~" ucap Sulli saat tahu mobil Minho sudah berada di depan rumahnya 

"Hati hati !" 

"Ne !" 



"Kau datang tepat waktu !" ucap Sulli saat ia menutup pintu mobil Minho 

"Tentu " 

"Kita mau kemana ?" 

"Taman bermain" 

Sulli mengkerutkan dahinya 

"Taman bermain ?" 

"Ne ..," ucap Minho masih fokus ke jalanan 



"Waah , wahana nya banyak sekali !" ucap Sulli saat mereka sampai di taman bermain yang Minho maksud 

"Kajja ! " ucap Minho sambil menarik tangan Sulli 



"Wuoah .., yeppuda .., " gumam Sulli saat di atas bianglala bersama Minho 

"Ehm .., Sulli-ya .." ucap Minho 

"Ne ?" 

"Lagu yang kita buat .., " 

"Ne , wae ? lagunya sangat bagus .., " 

"Mmh , awalnya kan lagu itu kau sendiri yang membuatnya " 

"Ne .." 

"Mengapa kau membuat lagu seperti itu ? lagu itu seperti percakapan antara yeoja dan namja " 

"Mmh , aku ingin orang yang suka padaku merasakan hal itu juga ...," 

"Tipe mu ?" 

"Wae ? apa kau ingin tahu ?" 

"Ne " 

"Seperti pangeran" 

"Aah , mana ada pangeran di jaman seperti ini " 

"Ada .., dan aku sudah menemukannya " 

"Mungkin ia tahu aku menyukainya , hanya saja aku tak tahu ia menyukaiku atau tidak .., aku tak bisa melihat itu dari matanya" 

"Matanya ?" 

"Ne .., mmh , Minho-ya , aku ingin kau mengetahui ini" 

"Apa ?" 

"Aku punya kelebihan untuk mengetahui segala sesuatu dengan cara menatap matanya " 

"Mwo ? bagaimana bisa ?" 

"Mollayo , itu semua terjadi begitu saja" 

Minho mengangguk anggukkan kepalanya 

"Aah , kita sudah sampai, kajja " ucap Sulli sambil membuka pintu kecil bianglala itu 

"Mmh " 

Mereka turun dan kembali berjalan mengitari taman bermain itu 

"Danau " ucap Sulli 

"Ayo kesana !" ajak Minho 

"Kajja !" ucap Sulli sambil menarik tangan Minho 



"Disini sangat bagus " ucap Sulli sambil mengeluarkan handphonenya , 

"Ne .." 

Saat itu mereka sedang duduk menikamati matahari terbenam 

'Ceklik' 

"Eotte ? bagus kan ?" tanya Sulli pada Minho sambil memamerkan matahari tenggelam yang di fotonya 

Minho menganguk angguk 

"Kau tak ingin pulang ?" tanya Minho 

"Tentu aku mau pulang !" jawab Sulli 

"Mau pulang sekarang ?" 

Sulli mengangguk angguk 



"Kalke ?" ucap Minho setelah mengantar Sull hingga depan pagar rumahnya 

Sulli mengangguk 

"Siapkan dirimu , besok kita akan menampilkan yang terbaik " ucap Minho 

"Okey , kau juga , jangan sampai sakit ne ? minum air putih yang banyak " ucap Sulli 

"Arraseo .., annyeong~" 

"Annyeong " 



"Oppa ~ ta wasseo" 

Tak ada jawaban 

"Oppa ? neo eodiseo ?" Sulli berjalan menuju ruang tengah , terlihat Siwon tengah tidur dengan selimut tebal ,dan tv yang masih menyala, malam ini memang cukup dingin 

"Ini sih tv yang menontonmu , bukan kau yang menonon tv oppa" ucap Sulli pada siwon yang tertidur , Sulli mematikan tv dan berjalan pelan menuju kamarnya , tentu saja ia akan melakukan ritual malamnya .., 'tidur' 



Sulli turun dari kamarnya , rumah masih sangat sepi , terlihat Siwon masih tidur di atas sofa , Sulli berjalan menuju sofa tempat siwon tidur. 

"Oppa , ireona .." 

"Ooh , ne .., ne " ucap Siwon sambil berdiri dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi 

Sulli menggeleng gelengkan kepalanya , ia langsung duduk di meja makan dan mulai memakan roti lapis keju nya 

"Selamat pagi Sulli-ah" 

"Pagi oppa .., kau mandi cepat sekali , mandi kilat" ucap Sulli 

Siwon hanya tersenyum 

"Oppa , semalam tv menonton kau tidur , bukan kau yang menonton tv" 

"Oppa sangat mengantuk" 

"Begitu kah ? " 

'Tin tin' 

"Namjamu menjemput" tebak Siwon 

"Bukan namjaku" 

"Jangan malu malu pada oppamu ini .., annyeong Sulli , hati hati ne" 

"Ne" 



Minho melambaikan tangannya kepada Sulli yang sedang menuju ke mobilnya , tiba tiba seseorang dengan mobil lain menarik Sulli menuju mobilnya dan melaju dengan cepat , Minho ikut mengejar mobil hitam itu 

Ternyata mobil itu mengarah ke SHS yang sama dengan Minho , Minho memarkirkan mobilnya di sebelah mobil hitam itu , seseorang keluar dari mobil itu , 

"Taemin ! berani beraninya kau " gertak Minho sambil keluar mobil dan menutup mobilnya dengan kasar 

"Mau kau apakan Sulli ?" tanya Minho 

Taemin tak menjawab , sedangkan Sulli terus meronta karena tangannya di genggam kuat oleh Taemin 

"Lepaskan Sulli !" 

Taemin tetap tutup mulut dan menarik paksa Sulli 

"Jangan main kasar dengan yeoja !" ucap Minho 

Taemin berhenti berjalan lalu menatap Minho 

"Siapa yang perduli padamu ?" 

"Lepaskan dia !" 

"Tak akan" 

Minho mengejar Taemin dan Sulli yang sudah lumayan jauh , setelah sampai dan sejajar dengan Taemin , Minho melepaskan tangan Taemin pada tangan Sulli , cengkraman Taemin cukup kuat , sehingga meninggalkan bekas , bekas kemarin saja belum hilang , ditambah hari ini , Minho yakin pasti akan membiru nantinya , setelah berhasil melepas tangan taemin pada pergelangan tangan Sulli , Minho langsung membawa Sulli ke UKS sekolah 

"Apa yang ia lakukan padamu saat di mobil ?" tanya Minho sambil mengoleskan obat pada tangan Sulli 

"Eopseo .., ia tak berbicara apapun" 

"Jinjja ? Jadi ia hanya diam ?" 

"Ne .., hanya saja aku melihatnya mencuri pandang padaku saat aku berusaha membuka pintu mobilnya" 

"Apa yang salah padanya ?" 

"Mollayo " 

"Apa kau masih mencintainya ?" 

"Ani , kau ingat pangeran yang aku katakan padamu kemarin ? Menurutku ia benar benar sudah mencuri hatiku seluruhnya " 

"Jinjja ? pandai sekali dia" 

Sulli tersenyum 

"Nah , selesai .., apa kau masih bisa bermain piano nanti ?" 

Sulli mengangguk anggukkan kepalanya 



~eo ri seo ro ban mal ha neun sa I ga doe gi reul 
a jik jo geum seo tu reu go o saek han de do 
gomawoyo ra neun mal tu dae sin 
jom deo chik ha ge mal eum hae jul rae~ 

~eo ri seo ro ban mal ha neun sa I ga doel geo ya 
han geol eum ssik…cheon cheon hi da ga wa 
nae du nun eum ba ra bo myeo 
mal eum hae jol rae 
neol sa rang hae~ 

Krystal dan Minhyuk , teman sebangkunya menyelesaikan nyanyiannya , Oh songsaengnim mengangguk anggukkan kepalanya 

"Oke , selanjutnya .., Choi Minho dan Choi Sulli ? " Ucap Oh songsaengnim sambil melempar pandang pada Minho dan Sulli di pojok ruangan 

Minho memandang Sulli sambil mengangguk anggukkan kepalanya , Sulli ikut mengangguk , Minho dan Sulli berjalan menuju piano di depan yang menghadap ke arah pintu keluar , jadi mereka akan bernyanyi sambil menyampingi teman teman lainnya 

"Silahkan dimulai " ucap Oh songsaengnim 

Jari Sulli mulai bermain di atas tuts tuts putih piano 

~Cham mani gunggeumhe jonbu da gunggeumhe we jami an ogo ni olgulman boyo~ 
(Ada banyak rasa keingintahuan Ingin tahu segalanya Mengapa aku tidak dapat tidur dan hanya tampak wajahmu) 

~Nado gunggeumhe i mami gunggeumhe we noman bomyon useumi monjo nawa~ 
(Aku juga ingin tahu Ingin tahu akan perasaan ini Mengapa saat melihatmu aku tersenyum lebih dahulu) 

~Chinggudeul moyoso ni mari naomyon we nega deulttoso do deutgo sipeunji~ 
(Saat bersama teman-teman, mereka memanggilmu Mengapa aku merasa senang sehingga ingin mendengarnya lagi?) 

~Noman isseumyon nan ttan sarami dwe tto tteun-geumomneun osekhan nongdameul he~ 
(Saat hanya ada dirimu Aku menjadi orang lain Tak kuduga aku mengeluarkan lelucon yang memalukan) 

~Sashil nan i neukkimi isanghe gureum wiga itdamyon yogilkka~ 
(Sejujurnya aku merasa aneh dengan perasaan ini Aku pikir inilah rasanya jika berada di atas langit) 

Hoksi geuron-golkka nowa na geuron-golkka ne mamgwa gatdamyon sijak dwe borin-golkka~ 
(Mungkinkah begini ? Apakah kita seperti ini? Jika kau merasakan yang sama denganku, Apakah kita akan memulainya?) 

~Noreul mani mani joahe~ 
(Aku sangat sangat mencintaimu) 

~Noreul-la saranghage dwennabwa~ 
(Aku rasa aku menjadi begitu mencintaimu) 

~Ttokgachi malhago sipeunde nega geuredo dwelkka jomdo gidaryobolkka~ 
(Aku ingin mengatakan hal yang serupa namun Apakah aku benar melakukannya, apakah harus menunggu sebentar lagi) 

~Nado mani mani joahe~ 
(Akupun sangat sangat mencintaimu) 

~Sashil nan iron mami chominde~ 
(Sejujurnya aku merasakan untuk yang pertama kalinya) 

~Do gidaryojulge ~ 
(Aku akan menunggu lebih lama) 

~do gidaryojulle~ 
(Menunggu lebih lama) 

~Nan yogi isseulge~ 
(Aku akan berada di sini) 

~Yogi issojulle~ 
(maukah kau berada di sini) 

~Urineun imi gateun mamin-gol~ 
(Kita sudah merasakan hal yang sama) 

~Ne mwoga joheunji nan geuge gunggeumhe onjebuto nega ni mame saranni~ 
(Apa yang kau suka dariku? Aku ingin tahu hal itu Sejak kapan aku tinggal di hatimu?) 

~Nado gunggeumhe 
(yeah) 
ni mami gunggeumhe 
(yeah) 
silchi aneun-ge anira joheun-goji?~ 
(Akupun ingin tahu (yeah) 
Ingin tahu perasaanmu (yeah) 
Apakah kau menyukaiku dan tidak membenciku?) 

~Yeppeun yojadeureun 
(no) 
cham manko maneunde 
(no) 
non jongmal nabakke an boineun-gonji~ 
(Gadis-gadis cantik 
(no) 
Ada banyak, banyak sekali 
(no) Apakah benar kau hanya melihatku saja?) 

~Motjin namjadeul 
(nugu?) 
ni gyote maneunde 
(odi?) 
ottoke niga negero oneun-goni Girl 
(Pria-pria tampan 
(siapa?) 
Ada banyak di sampingmu 
(dimana?) 
Bagaimana kau bisa datang kepadaku girl) 

~Sasil nan uril jakku sangsanghe 
(sangsanghe) 
iron gibun ojjonji susanghe~ 
(Sejujurnya aku terus menerus membayangkan tentang kita 
(membayangkan) 
Entah bagaimana perasaan ini begitu mencurigakan) 

~Gateun haneul are 
(gateun haneul areso)~ 
(Berada di bawah langit yang sama 
(di bawah langit yang sama)) 

~Gateun senggageul hago ttokgateun mal ije hedo dwel got gateunde~ 
(Memikirkan hal yang sama sepertinya saat ini kita bisa mengatakan hal yang sama) 

~Noreul mani mani joahe~ 
(Aku sangat sangat mencintaimu) 

~Noreul-la saranghage dwennabwa~ 
(Aku rasa aku menjadi begitu mencintaimu) 

~Ttokgachi malhago sipeunde nega geuredo dwelkka jomdo gidaryobolkka~ 
(Aku ingin mengatakan hal yang serupa namun Apakah aku benar melakukannya, apakah harus menunggu sebentar lagi) 

~Nado mani mani joahe 
(Akupun sangat sangat mencintaimu) 

~Sasil nan iron mami chominde~ 
(Sejujurnya aku merasakan untuk yang pertama kalinya) 

~Do gidaryojulge~ 
(Aku akan menunggu lebih lama) 

~Do gidaryojulle~ 
( menunggu lebih lama) 

~Nan yogi isseulge~ 
(Aku akan berada di sini, 

~Yogi issojulle~ 
(Maukah kau berada di sini) 

~Urineun imi gateun mamin-gol~ 
(Kita sudah merasakan hal yang sama) 

~Nuga joahe do? nega do?~ 
(Siapakah yang lebih mencintai? Apakah aku?) 

~Geuron-gon na jungyochi aneun-gol~ 
(Hal itu tidaklah penting bagiku) 

~Na sonnemilmyon geu 
son an nol jasin itdamyon~ 
(Saat aku merentangkan tanganku, akankah kau tak melepaskannya begitu saja?) 

~Yongwonhi geu soneul nochi aneulge~ 
(Selamanya aku tidak akan melepaskan tanganmu) 

~Noreul nomu nomujoahe~ 
(Aku terlalu mencintaimu) 

~Sasil nan imi noreul saranghe~ 
(Sejujurnya aku sudah mencintaimu) 

~Ttokgachi malhal su inneunde~ 
(Aku dapat mengatakah hal yang sama namun) 

~We nan ttollineun gonji jakku mangsorineunji~ 
(Mengapa aku terus menerus gemetar, merasa ragu-ragu) 

~Ani noreul noreul saranghe ijeneun ne mam da malhejulge~ 
(Tidak, aku mencintaimu Sekarang aku akan mengatakan semua perasaanku) 

~Nal midojugenni ~ 
(Apakah kau akan percaya padaku? 

~Nol midobolge nan~ 
(Aku akan mencoba percaya padamu) 

~I saranganeso~ 
(Dalam cinta ini) 

~I sarangsogeso~ 
(Dalam cinta ini) 

~Naranhi gachi gorogaja, duri~ 
(Ayo kita berdua berjalan bersama , beriringan) 

Sulli dan Minho menyelesaikannya dengan sempurna 

'Prok prok prok !' 

Tiba tiba Oh songsaengnm berdiri dan memberi tepuk tangan kepada Minho dan Sulli 

"Lagunya bagus , saem suka , kalian juga cocok " ucap Oh songsaengnim 

"Gomawo saem" ucap Minho 

"Bagus apanya ?! Akan lebih bagus kalau Minho oppa bernyanyi bersamaku" ucap krystal di sudut ruangan 

"Jangan mengacaukan suasana" ucap Oh songsaengnim pada Krystal 

Krystal mengengus kesal , sedangkan Taemin yang hanya diam dari tadi sekarang tengah menatap jijik pada dua orang di depan kelas sekarang 

'Apanya yang bagus , masih bagus kalau Minho tak ada di muka bumi' uca Taemin dalam hati sambil memutar bola matanya 

'Tunggu saja apa yang akan aku lakukan' lanjut Taemin 

"Kalian boleh kembali ke tempat duduk " ucap Oh sonsaengnim dengan muka tersenyum 

Minho dan Sulli berdiri lalu membungkuk 

Mereka bejalan menuju bangku mereka sambil sesekali Minho menyenggol Sulli dengan lengannya dan dibalas Sulli dengan perlakuan yang sama 

"Apa yang ku bilang , kita yang terbaik " ucap Minho 

Sulli mengangguk dengan senyum yang tak hilang 

"Malam nanti , apa kau ada acara ?" tanya Minho 

"Ani ..., kau akan mengajakku kemana ?" 

"Phimil .., siap siap saja jam 7 aku jemput" 

"Oke" 

"Dandan yang cantik" 

"Mmh ? haruskah ?" 

Minho mengangguk 

"Arraseo" 

~

"Sulli-ah ! Minho disini !" teriak Siwon dari ambang pintu rumahnya 

"Nee ~ kidarieyeo !" balas Sulli tak kalah nyaring 

'Tap tap tap ' 

Terdengar langkah cepat menuruni tangga kayu rumah itu 

"Oooh , kau cantik sekali " ucap Siwon 

"Lihat Minho-ya .., hanya karena akan dinner denganmu ia berdandan secantik ini" ucap Siwon menggoda Sulli 

"Aish oppa" ucap Sulli 

"Apa dia cantik Minho-ya ?" tanya Siwon 

Minho mengangguk masih dengan mata tak lepas dari Sulli 

'Blush ..' 

Pipi Sulli berubah warna menjadi merah 

"Aaah , kau malu !" ucap Siwon 

"Oppa ! keumane !" ucap Sulli 

"Arra .., jaga Sulli ne Minho-ya .." 

"Ne hyung" 



"Kau tahu ?" tanya Minho membuka percakapan di dalam mobil itu 

"Apa ?" 

"Kau cantik hari ini " 

"Gomawo .." 

"Tapi , hanya hari ini ?" tanya Sulli 

Minho diam sambil sesekali mengangguk 

"Mwoya .." 

"Aku hanya bercanda" jawab Minho sambil tersenyum 

"Jadi ?" 

"Kau cantik tiap hari menurut orang yang kau suka " 

'Dzzzz' 

Rasanya suasana di sana membeku seketika , tanpa suara , sunyi .., 

"Sulli-ah !" ucap Minho untuk yang ketiga kalinya karena yeoja cantik di sebelahnya tak menjawab 

"Oh .., wae ? Kau memanggilku ?" 

"Aku memanggilmu 3 kali " 

"Mian , aku tak dengar" 

"Bagaimana bisa ?" tanya Minho 

Sulli tersenyum nanar 

"Okey .., disini kita turun " ucap Minho sambil mematikan mesin mobilnya 

'MSLE Resto' begitu tulisan yang terpampang jelas di bangunan megah , berdesain glamour dengan warna hitam dan paduan berlian yang tamapak bersinar 

"Kajja !" ajak Minho 

Sulli mengangguk sambil membuka pintu mobil Minho 

"Kajja ! " ucap minho sambil menyodori lengannya 

"Euh ?" 

"Aish , masa kau tak mengerti ?" Tanya minho sambil menarik tangan Sulli dan memasukkanya ke sela sela lengannya yang di tekuk (bayanginnya pas TTBY ep 15 , yang mereka lagi di akuarium) 

Sulli diam sambil berjalan beriringan dengan Minho 

"Kenapa jadi seperti ini ?" tanya Minho pada Sulli di depannya 

"Apanya ?" 

"Ani .., kau mau makan apa ?" 

"Samakan denganmu saja" 

"Arraseo .." 

Minho menepuk tangannya 2 kali , dan pelayan berbaju hitam putih datang dengan selembar kertas di tangannya 

"Beef Steak dua , kau mau minum apa Sulli-ah ?" 

"Aku ? mmh , aku minum lemon tea " 

"Arraseo .., Beef steak dua , lemon tea dua" 

Pelayan itu membunkuk lalu pergi 

"Sulli-ah .., kau kan yeoja" 

"Ne" 

"Apa yang kau suka ?" 

"Aku .., aku sukaa " Sulli tampak berfikir 

"Es krim !" 

"Es krim ?" 

"Ne !" 

"Selain itu ?" 

"Mmh .., changkaman .., memangnya ada apa ?" 

"Jadi begini .., aku ingin menyatakan perasaanku pada orang yang ku sukai , kaukan yeoja .., jadi kau pasti tahu apa yang di sukainya" 

Kalau bisa di gambarkan , mungkin hati Sulli sekarang seperti gelas yang jatuh dari tangan seorang anak kecil , dan gelas itu terjatuh dari lantai 3 , hancur 

"Begitukah ?" 

"Ne .., apa yang kira kira di sukainya ?" 

"Menurutku yeoja menyukai hal yang romantis , misalnya kau memberinya bunga , coklat , boneka .., atau mungkin cincin " 

"Begitu ?" 

"Nee , mmh , siapa yeoja yang kau sukai itu ?" tanya Sulli 

"Phimil ! Nanti kalau sudah resmi akan aku kenalkan padamu" 

"Ooh , arraseo" 

"Mulai sekarang kita sahabat , ne ?" 

"Hah ?" tanya Sulli pelan 

"Wae ? Shireo ?" 

"Aah , ani .., sahabat " ucap Sulli sambil menyodorkan tangannya pada Minho 

"Sahabat " ucap Minho menjabat tangan Sulli 

Sulli tersenyum paksa 

"Oh ! makanan kita datang !" 

"Ne .." 



"Gomawo , sudah temani aku makan malam" ucap Minho saat sedang mengantarkan Sulli pulang 

"Ne .., harusnya aku yang berterimakasih , kau sudah meneraktirku" 

"Ahah , gwencahana , oh , untuk saran mu , gomawo !" 

"Saran apa ?" 

"Coklat , boneka , bunga , cincin " 

"Ooh , cheonma" 

"Oke , ini sudah malam , aku pulan ne" 

"Hati hati" 

Minho mengangguk lalu menginjak gas dan berjalan meningalkan rumah Sulli 



"Siwon oppa ?" 

"Mana dia ?" tanya Sulli pada dirinya sendiri saat berada di dalam rumah 

"Oppa~ ta wasseo " ucap Sulli setengah berteriak 

Hening 

"Mungkin sedang keluar" 

"Mmmh , aku capek" ucap Sulli lagi sambil merentangkan tangannya 

Ia bergegas ke kamarnya dan berganti baju dengan baju tidur 

Ia mencoba memejamkan matanya , tetap saja , matanya masih belum mengantuk , samar samar terdengar kata kata Minho di resto tadi 

'Aku ingin menyatakan perasaanku pada orang yang ku sukai , kaukan wanita .., jadi kau pasti tahu apa yang di sukainya' 

"Arrgh !" ucap Sulli sambil menutup telinganya , membukanya lagi , lalu memejamkan matanya 



"Oppa , aku berangkat !" 

"Awal sekali , kau bahkan belum makan" 

"Aku tak lapar oppa" 

"Hari ini kau olahraga Sulli-ah , kalau pingsan bagaimana ?" 

"Anii , aku makan di sekolah " 

"Mana namjamu ?" 

"Bukan namjaku" 

"Mana Minho ?" 

"Tak bisa jemput , aku pergi , annyeong" 

"Annyeong~ " 

"Aneh sekali dia .., " ucap Siwon saat Sulli hilang dari pandangan 



"Sulli-ah !" ucap Minho saat melihat Sulli sedang berjalan di lorong kelas 

Sulli yang merasa di panggil , memandang ke belakang 

Sulli tersenyum ke arah Minho 

"Kau tahu ? aku tadi ke rumahmu , tapi kata Siwon hyung kau sudah pergi duluan " 

"Oh , mian .., aku kan ada jadwal piket hari ini " 

"Begitu ?" 

"Ne " 

"Bukankah sangat awal pergi ke sekolah jam segini ?" 

"Ani , kau mau kemana ?" 

"Ke , ke tempat yang sama denganmu" 

"Aku mau ke kelas" 

"Aku ikut" 



"Minho-ya , angkat sebentar kakimu , aku akan menyapu bawah meja kita " 

"Oh ? " ucap mnho sambil berdiri dan menjauhi meja mereka selangkah 

"Kau boleh duduk lagi" 

"Apa ada yang bisa ku bantu ?" tanya Minho 

"Kau mau membantuku ?" 

Minho mengangguk 

"Hapus papan tulis saja" 

"Arrata" 

"Annyeonhaseyo yeorobun !" teriak seseorang yang sedang masuk kelas 

"Aah , Minho opa rajin sekaliii" ucapnya 

"Krystal" ucap Sulli pelan 

'Aku ingin menyatakan perasaanku pada orang yang ku sukai , kaukan wanita .., jadi kau pasti tahu apa yang di sukainya' 

"Oh , jangan jangan , orang yang Minho sukai .." ucap Sulli pelan 

"Krystal ?" jawab Sulli sendiri 

"Sulli-ah , aku sudah selesai .., " ucap Minho 

"Oh , ne .., gomawo " 



"Bagaimana dengan boneka yang ini ? " tanya Minho pada Sulli saat sedang berada di toko boneka , ya , minho meminta Sulli untuk menemaninya memilih boneka untuk 'si yeoja' itu 

"Boleh" 

"Kau suka yang mana ?" 

"Aku ?" 

"Yang .., itu !" Ucap Sulli sambil menunjuk boneka beruang coklat muda yang sedang duduk manis di etalase toko 

"Bagaimana kalau aku beli yang itu ?" tanya Minho 

"Terserah kau saja " ucap Sulli pura pura tak perduli , bagaimana bisa boneka yang ia pilih akan Minho berikan kepada 'si yeoja ' itu 

"Aku ambil yang itu" 



"Terimakasih sudah menemaniku mencarikan hadiahnya" 

"Ne " 

"Aish , kenapa kau dingin sekali padaku" 

"Ani .." 

"Yasudah , besok , pulang sekolah , temani aku lagi ne!" 

Sulli mengangguk malas 

"Bye bye " 



"Opaaaa !" Teriak Sulli saat sampai ke ruang tengahnya 

"......." 

Tentu saja tak ada yang menjawab , Siwon sedang kerja 

Sulli menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengahnya 

"Apa aku terlalu berharap ?" tanya Sulli 

"Ah , lupakan , Sulli-ah , lupakan !" 



"Sulli-ah , kau tak ingin sekolah ? Sekarang sudah jam 06 : 05 , 55 menit lagi bel sekolah mu berbunyi" ucap Siwon 

"Arraseo " 

"Palli ireona !! " bentak Siwon 

"Arraseo !!" balas Sulli tak kalah nyaring sambil berjalan menuju kamar mandi 

"Kau ini ! ada apa sih ? belakangan ini sensitif sekali !" ucap siwon sambil berjalan menuju meja makannya 

Saat makan , tak ada satupun yang membuka suara , sepi , sunyi .., sampai saat... 

"Oppa ," 

"Mh ? Wae ?" 

"Kau tahu tidak rasanya cemburu ?" 

"Tentu , " 

"Bagaimana rasanya ?" 

"Yaa , seperti yang sedang kau rasakan " 

"Aku tak sedang cemburu" 

"Aaah , jangan berbohong , aku oppa mu , aku sudah kenal seperti apa yeodongsaeng ku" 

"Eothokkae , oppa ?" 

"Sabar saja , jodoh tak akan lari kemana " 

"Kau yakin ?" 

"Ne .." 

Sulli menundukkan kepalanya 

"Tuhan sudah mengatur semuanya , kita hanya perlu berusaha , dan menjalankannya" 

"Hwaiting ! palli makan , 20 menit lagi , bel sekolahmu berbunyi " ucap Siwon 

"Aku tak lapar lagi , aku pergi oppa , annyeong" 

"Kau pergi dengan siapa ?!" 



"Sulli-ah , ikut aku , ini yang terakhir kalinya aku mengejarmu" ucap Taemin di depan Sulli yang sedang menunggu bis 

Sulli melirik Taemin dengan ekor matanya 

"Apa kau tak main main dengan omongan mu ?" 

Taemin mengangguk 

Sulli berjalan pelan menuju mobil Taemin 

" Sulli-ah ! mworaneungoya !" ucap seseorang dari dalam mobilnya dengan tampang khawatir 



"Mengapa kau menyuruh ku untuk ikut pergi dengan mu ? aku masih mau sekolah , jangan bawa aku kemanapun selain sekolah " 

"Arraseo .., " 

"Lalu ada apa " tanya Sulli 

"Hanya perpisahan untuk dekat denganmu , aku rasa kau sudah sangat dekat dengan namjachingu mu itu" 

"Oh , lalu ?" 

"Ani .., eopseo .., aku hanya ingin bilang itu , mian aku selalu mengganggumu" 

"Gwenchana " 

"Kau tahu ? Sedang ada yang mengkhawatirkanmu sekarang karena kau pergi denganku" 

"Nugu ?" 

"Lihat di belakangmu " 

Sulli memandang ke belakang 

"Minho mengikuti kita" ucap Taemin 

Sulli tersenyum tipis , 

"Kau tahu ? " 

"Apa ?" 

"Kau pasti nanti akan di omeli Minho habis habisan" 

"Aku tahu" 



Minho mendengus kesal sambil melirik marah ke arah Taemin 

"Minho-ya , jangan tampakkan wajah singa seperti itu , aku merasa kau akan menerkam ku sekarang .." ucap Taemin sambil tersenyum 

Minho tadi memarahi taemin habis habisan , persis seperti yang Sulli prediksikan di dalam mobil Taemin tadi , lalu Sulli menjelaskan semuanya , tapi sepertinya Minho masih marah 

"Ayolah Minho -ya .." ucap Taemin 

Minho masih diam dan berjalan lurus ke depan 

"Minho oppa !" teriak seseorang dari belakang 

"Krystal" ucap Sulli pelan 

"Oppa , aku sudah putus dengan pacarku" ucap Krystal 

Sulli melebarkan matanya 

"Lalu ?" tanya Minho 

"Aah , masa' kau tak tahu ? " 

"Aku siap menjadi yeojachingumu" lanjut Krystal sambil bergelayut maja di lengan Minho 

Minho menarik lengannya 

"Sulli-ah , ucap Taemin sambil menyenggol tangan Sulli 

"Oh , wae ?" 

"Kau melamun lagi" 



'Krystal .., dia putus dengan namjachingunya , apa jangan jangan benar , Krystal itu orang yang akan Minho jadikan yeojachingu ?' 

'Teeet teeet ' lamunan Sulli buyar saat bel sekolah berbunyi untuk ke sekian kalinya 

"Yak , kau ingat kan , kau akan menemaniku untuk mencarikan hadiah lagi ?" tanya Minho 

"Oh , aku ingat " 

"Ayo , pergi !" ucap Minho sambil mendorong kursinya 

"Kajja , " 

"Kita ke toko perhiasan dulu ne ? aku akan mencari cincin ," 

"Arrata" 

"Bantu aku memilih ne ?" tanya Minho sambil membuka pintu mobilnya 

"Ne " 

"Apa kau bisa menebak siapa orang itu ?" tanya Minho sambil fokus memandang jalan 

"Mmh , entahlah , mungkin aku tahu" jawab Sulli sambil memandang Minho 

"Jinjja ? apa kau pikir aku akan cocok dengannya?" 

Sulli mengangkat kedua bahunya 

"Kau tak tahu ?" 

Sulli mengangguk 

"Kajja , turun , kita sudah sampai" ucap Minho sambil memarkirkan mobilnya 

"Ne " 

Sulli berdiri di depan banyak manekin tangan yang menampilkan cincin bagus 

"Apa kau pikir ini bagus ?" tanya Minho sambil memperlihatkan cincin emas putih , dengan hiasan berlian 

"Bagus .." 

"Kalau menurutmu .., dari kedua ini , mana yang kau suka ?" 

"Yang itu" jawab Sulli sambil menunjuk cincin dengan kesan glamour berwarna silver 

"Kenapa ?" 

"Itu ada dua , untuk couple , pasti yeojamu akan suka" 

"Ooh , kau benar , aku akan ambil yang itu" 



"Sekarang kita akan kemana ?" tanya Sulli saat mereka sedang berada di dalam mobil 

"Ke toko coklat" 

"Kau akan membeli coklat juga ?" 

"Ne" 

"Ck ck ck" decak Sulli 

"Wae ?" 

"Kau sepertinya sanagt sayang padanya" 

"Neomuuu " ucap Minho 

Sulli mengangguk angguk 

"Kau harus membantuku memilih ne !" 

"Yak ! kau melewati toko coklat !" ucap Sulli sambil memandangi tko coklat kecil yang sudah jauh di belakang mereka 

"Aku tak akan ke toko yang itu , aku akan pergi ke toko 'SweetlyMS Chocolate' ucap Minho 

Sulli memperbaiki posisi duduknya yang tadinya sedang duduk dengan kepala menghadap ke belakang menjadi duduk dengan kepala menghadap ke Minho 

"Ck ck , kau selalu pergi ke toko yang menjual barang barang mahal " ucap Sulli 

"Aku akan membeli yang terbaik untuk 'nya' " balas Minho 

"Arraseo .., kau memang benta benar jatuh cinta dengannya" 

"Tentu !, kalau kau sudah menemukan prince mu , aku sekarang berarti juga sudah menemukan princess ku" 

"Ooh , kau benar" 

"Apa masih lama ?" tanya Sulli 

"Tidak terlalu , mungkin 10 menit lagi , wae ?" 

"Aku lapar " 

"Lapar ?" 

"Ne " 

"Nanti kita makan di sana" 

"Okeey !" 



"Eotte ? apa makanannya enak ?" 

"Sangat !" 

"Kalau begitu ,apa kau mau pesan makanan lagi ?" 

"Ani , perutku hampir pecah rasanya .., " 

"Tapi sebelum pecah , kau masih harus menemaniku memilih coklat " 

"Arraseo .., " 

"Kau sudah selesai makan ?" 

Sulli menganguk sambil meminum ice lecy chocolate nya 

"Sekarang , temani aku memilih coklat !" ucap Minho sambil menarik tangan Sulli 

"Pelan pelan Minho-ya " ucap Sulli karena Minho menarik tangannya dengan cepat dan kuat 



"Coklat putih ?" 

"Coklat hitam saja !" ucap Sulli 

"Oke , yang rasa apa ?" 

"Leci ?" 

"Apakah enak ?" 

"Yang tadi aku minum sih enak " 

"Jadi kau pilih yang rasa leci ?" 

"Ne" 

"Kalau aku pilih yang rasa semangka ?" 

"Mana ada rasa semangka ?!" 

"Adaa !" 

"Mana ?" 

"Itu ? " 

'Pletak ' 

Sulli menyentil kuat kepala Minho 

"Itu gambar semangka , rasanya rasa lemon Minho-ya !" ucap Sulli 

"Appo .., tengkorak kepalaku retak Sulli-ah !" 

"Kau berlebihan "ucap Sulli 

Minho mempoutkan mulutnya 

"Cepat beli ! sekarang matahari hampir terbenam " ucap Sulli 

"Arra , arra " 



"Besok , kau jangan pergi sekolah sendirian , aku yang jemput , arra ?" tanya Minho saat berada di depan rumah Sulli 

"Arraseo " 

"Kalke .." 

"Ne" 

"Annyeong !" 

"Annyeong~~" 



"Ck ck ck , kau labil sekali " ucap Siwon saat kaki Sulli memasuki ruang tengah 

"Oppa ! Kau tak kerja lagi ?" 

"Hari ini kan jadwal oppa off di kantor" 

"Lupaa" 

"Ck ck .., kau itu masih muda .., sudah pelupa , bagaimana nanti saat kau sudah tua " 

Sulli mempoutkan bibirnya 

"Kau tahu ?" tanya Siwon 

"Apa ?" 

"Anak muda jaman sekarang sangat labil" 

"Labil apa ?" 

"Bukannya tadi pagi kau galau ? kenapa pas pulang sekarang kau semyum - senyum sendiri kenapa eoh ?" 

"Phimiiil~" ucap Sulli 

"Yak !" 

Sulli berlari menuju kamarnya 



'Rum pum pum !~' 

Dering sms dari Hp Sulli membuat Sulli yang tengah menyisir rambutnya terkejut 

Sulli berjalan mendekati handphone nya yang tengah di charger itu 

'Sender : Minho~ (Chingu) 

Sulli-ah .., kau sudah siap ? Aku sedang dalam perjalanan menuju rumahmu' 

'To : Minho~ (Chingu) 

Aku sudah siap' 

Beberapa detik setelah Sulli memebalas pesan singkat Minho 

'Tin tin !' 

"Sulli-ah ! Minho di depan rumah !" ucap Siwon sedikit berteriak 

"Nee ! " ucap Sulli sambil berlari cepat menuruni tangga kayu rumahnya 

"Aku pergi oppa~ annyeong !" 

"Annyeong" ucap Siwon dengan mulut penuh roti lapisnya 



"Kita berangkat awal hari ini " ucap Minho saat Sulli baru saja duduk di jok mobil minho 

"Ne~ , aku baru saja membalas pesanmu , tiba tiba saja kau sudah ada di depan rumah ku" 

"Hehe , sebenarnya aku mengirimimu pesan saat aku sudah sampai di depan rumahmu, jadi saat sms mu masuk , aku langsung mengelakson tadi" 

"Tapi isi pesanmu kau masih dalam perjalanan kan ?" 

"Hehe , aku berbohong" 

"Aish !" ucap Sulli sambil menyentil pelan kepala Minho 

"Yak ! mengapa kau selalu menyentil kepalaku ?" 

"Aku hanya ingin melakukannya" 

"Nappeun" 

"Nugu ?" 

"Kau !" 

Sulli mencibirkan mulutnya 

"Oh ! Apa hari ini kau mau aku menemanimu untuk mencari barang barang untuk princess mu lagi sepulang sekolah nanti ?" 

"Ani , sudah cukup , tapi sih sebenarnya semua barang itu belum sama banyaknya dengan perasaanku padanya" ucap Minho sambil memegang dadanya 

"Kk~ kenapa kau menjadi puitis begini eoh ?" 

"Apanya ?" 



"Kau besok sibuk tidak ?" bisik Minho pada Sulli saat Kwon songsaennim tengah menjelaskan pelajaran sejarah yang 
begitu membosankan , 

"Ani , wae ?" balas Sulli setengah berisik 

"Kau ingin aku menemanimu pergi lagi ?" lanjut Sulli 

Minho menggeleng pelan 

"Jadi , saat bangasa eropa pergi ke ..." ucap Kwon sonsaengnim kembali melanjutkan penjelasannya tentang penjajahan 

"Aku pusing mendengar suara cemprengnya" ucap Minho pelan 

"Nado" timpal Sulli 



'Kriiiiing' bel tanda pulang sekolah berbunyi nyaring , serentak anak anak di kelas XII A mengemaskan bukunya tanpa perduli guru di depan kelas sudah selesai menjelaskan atau belum 

"Oke , pelajaran kali ini kita lanjutkan hari senin lusa , ne~ selamat berakhir pekan.., semoga akhir pekan kalian menyenankan ..," ucap Cho songsaengnim sambil melangkah pergi meninggalkan kelas itu 

"Kau mau kemana ?" tanya Minho saat Sulli sedang berdiri mengenakan tas selempang nya 

"Ke rumah , wae ?" 

"Aku antar ne ?" 

"Tak usah , aku selalu membuatmu repot , " 

"Gwenchana .., kajja !" ucap Minho sambil menarik tangan Sulli 

"Oh ?" 

Minho dan Sulli berjalan cepat meninggalkan ruang kelas mereka 

"Sulli-ah !" ucap seseorang dari belakang mereka 

Sulli menoleh ke arah suara yang tadi memanggilnya 

"Taemin-ah , wae ?" tanya Sulli 

Taemin berlari mendekat 

"Tolong berikan ini pada oppa mu , ne ? Kemarin hyung ku meminjamnya , hanya saja ia tak bisa mengembalikannya lagi karena ia ditugaskan perusahaannya untuk ke jepang" ucap Taemin sambil memberikan kaset drama 'Master Sun' 

"Oh , ne .., gomawo , nanti akan ku kembalikan kepada oppa ku " 

"Oke , kalau begitu aku pulang duluan ne ~ , semoga kencan kalian menyenangkan" ucap Taemin melirik tangan Minho dan Sulli yang saling menggenggam , lalu menepuk bahu Minho dan berlari menjauh 

"Kencan apa ?" tanya Sulli 

"Ia masih mengira kalau kita pacaran " ucap Minho 

Sulli memandang Minho , Minho balas memandang Sulli 

"Wae ?" tanya Minho 

"Ani , ayo pulang .." ajak Sulli 

"Kajja " ucap Minho sambil menarik tangan Sulli yang masih menggenggam tangan Minho 



"Apa kau pernah menonton drama itu ?" tanya Minho sambil melirik drama 'Master Sun' yang dari tadi terus Sulli bolak balik 

"Belum , wae ?" tanya Sulli 

"Bagaimana siang ini kita nonton bersama ? " 

"Eodi ?" 

"Di rumahku saja" 

"Arrata , tapi jam 5 aku sudah harus pulang ke rumah ," 

"Okey , gwenchana " 



"Oke , semuanya siap " ucap Minho sambil berjalan ke arah sofa panjang yang Sulli duduki 

"Minho-ya , drama ini genrenya horror bukan ?" 

"Ne " 

"Aigoo , eothokae ?" 

"Kau takut ?" 

"Ani~" 

"Kalau begitu , aku mulai sekarang ne ?" 

"Ne.." 



"Ommo !" teriak Sulli sambil memeluk erat bantal sofanya 

Ini sudah kesekian kalinya Sulli berteriak kuat 

Minho sekilas memandang Sulli , tersenyum , lalu kembali fokus ke layar televisi di hadapan mereka 

'Jeeeeng ! ' 

Bunyi home teather Minho memecah keheningan di ruangan itu , ditambah lagi televisi super besar milik Minho menampilkan gambar hantu yang ada dalam drama tadi , drama berjudul 'Master Sun' itu 

"Oh My God !" teriak Sulli tak kalah kuat dengan bunyi home teather Minho 

Kali ini Minho ikut melebarkan matanya , bukan hanya karena sound dari home theaternya dan juga teriakan Sulli , ditambah lagi televisi besarnya yang menunjukan muka seram dari sang hantu yang ada di film .., tapi juga karena tangan putih Sulli yang sekarang melingkar di lengannya , sedangkan wajahnya , ia tempelkan ke bahu Minho 

"Apa dia sudah hilang ?" tanya Sulli masih dengan posisi seperti tadi 

'Deg deg deg' 

"Oh , ne .., dia sudah hilang " ucap Minho 

"Syukurlah , wajahnya sangat jelek .., untungnya aku hanya bisa mengetahui apapun dengan cara melihat mata orang , kalau aku bisa melihat hantu seperti Tae Gong Shil itu .., aigoo , aku bisa pingsan setiap hari " ucap Sulli sambil mengangkat wajahnya dari bahu Minho , kedua tangannya masih memeluk erat lengan Minho 

"Oh , lalu siapa yang akan membopongmu kalau kau pingsan ?" 

"Mmh , kalau di rumah mungkin oppa ku , tapi kalau di sekolah.., sepertinya kau" 

"Wae ?" 

"Kau teman sebangku ku .., kalau aku pingsan , harusnya kau yang paling pertama tahu" 

"Aku tak mau menggendongmu , kau pasti sangat berat" 

"Aku tak seberat yang kau fikirkan , tahu ?" 

Minho mangut mangut 

"Kau masih berniat menonton film ini ?" tanya Minho pada Sulli 

"Ani .., terlalu menyeramkan " jawab Sulli singkat 

"Sekarang baru pukul 3 , kau mau jalan jalan tidak ?" tanya Minho 

"Eodi ?" 

"Ikut saja " 



"Yeppuda~" ucap Sulli pelan 

Minho melirik sekilas ke arah Sulli lalu memandang bunga putih yang sedang Sulli sentuh , 'Mawar Putih' begitu tulisan yang terpampang jelas di papan tanda jenis bunga itu 

Sulli masih terus tersenyum memandangi bunga putih wangi itu 

'Ceklik' 



"Gomawo untuk jalan jalan nya Minho-ya" 

"Ne ~ , aku akan lebih sering mengajakmu berjalan jalan lain kali" 

"Arraseo .., cepat kembali ke rumahmu , sekarang sudah sore .., hati hati ne ..." 

"Ne.., " 

Sulli berbalik badan hendak membuka pagar hitam pekat rumahnya 

"Sulli-ah" ucap Minho memanggil Sulli 

Sulli kembali memandang Minho di dalam mobilnya 

"Wae ?" 

"Aku boleh tahu tidak siapa pangeran yang kau katakan itu ?" 

"Mmh , ani .., nanti kau juga akan mengetahuinya" 

"Aah .., beri tahu aku .., jebal" 

"Ani" 

"Apa Taemin ?" 

"Bukan !" 

"Minhyuk ?" 

Sulli menggeleng gelengkan kepalanya 

"Jonghyun ?" 

"Ani.." 

"Lalu siapa ? berikan aku ciri cirinya" 

"Dia terkenal di sekolah kita , dari hoobae sampai sunbae , mereka semua mengenal siapa dia" 

"Jadi dia terkenal ne ? apa di sekolah kita ada artis ?" 

"Dia bukan artis .." 

"Jadi kenapa dia bisa se terkenal itu ?" 

Sulli mengangkat kedua bahunya 

"Oke .., aku pulang ne ?" 

Sulli mengangguk 

"Hati hati" ucap Sulli 

"Ne~" 

Mobil Minho menghilang di ujung jalan 

"Dia masih tak tahu siapa si pangeran itu" 



'Rum Pum Pum !~' 

Handphone Sulli berbunyi nyaring , membuat tidur panjangnya ter usik , karena seseorang yang meniriminya pesan singkat di pagi hari seperti ini , sebenarnya sekarang sudah pukul 8 , tapi bukankankah pukul 8 di akhir pekan seperti ini pagi ? 

'Rum Pum Pum !~' 

Handphone itu berbunyi sekali lagi , tapi tetap saja yeoja ini tak bergerak dari ranjang hangatnya 

'Rum Pum Pum !~' 

"Aaah , nuguseyo !" ucap Sulli parau 

Tangan Sulli meraba raba meja kecil di samping ranjangnya 

'Sender : Nomor Tak Dikenal 

Cepat ke luar rumahmu sekarang' 

Ke tiga pesan singkat itu isinya sama 

'Cepat keluar rumahmu sekarang ' 

Hanya itu .. 

Karena penasaran , Sulli mulai turun dari ranjangnya 

'Tap tap tap' 

Langkah kaki Sulli terdengar nyaring 

"Selamat pagi oppa~" 

"Selamat pagi ..." 

"Kau mau makan apa ?" 

"Roti saja " 

'Ting tong~' 

bel rumah Sulli berbunyi 

"Biar oppa , yang buka " 

"Ani , ani , oppa duduk saja .., biar aku yang buka" 

Sulli berjalan ke arah pintu rumahnya dengan pakaian piyama , rambut berantakan dan dengan muka orang mengantuk 

"Nuguseyo ?" tanya Sulli sambil membuka pintu rumahnya , kosong .., Sulli mencari cari siapa orang yang memencet bel rumahnya , Sulli melangkahkan kakinya selangkah ke luar rumah , 

'Brak' 

Sulli menendang kotak pink muda yang di bungkus dengan pita putih lucu 

"Mmh ? milik siapa ini ?" tanya Sulli sambil tembolak balikkan kotak itu 

Sulli mengangkat kedua bahunya lalu kembali masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan kakinya 

"Apa itu Sulli-ah ?" tanya Siwon pada Sulli yang sedang berjalan sambil membawa kotak temuannya itu 

"Molla-yo oppa , aku menemukannya di depan rumah " 

Siwon mengangguk anggukkan kepalanya 

Kaki Sulli berjalan pelan menuju kamarnya sambil mengamati kotak itu , sangat ringan , saat sampai di kamarnya Sulli duduk di kasur pink nya 

Sulli membuka pita putih yang melilit kotak itu 

"Mwo ? " ucap Sulli 

Kotak itu hanya berisi selembar kertas dan selembar foto Sulli saat berada di sekolah , saat itu Sulli tengah duduk dengan telinga tertutup ear phone dan tangan yang sibuk menulis 

Sulli mengambil kertas yang ada di dalam kotak itu 

'Selamat pagi~ kau mau tahu siapa aku ? tebak .., aku siapa ? Kkk~ molla ? Kalau kau masih penasaran aku siapa , pergilah ke taman sdekat rumahmu , cari semak buah beri .., aku bisa jadi ada di sana' 

"Ige mwoya ?" tanya Sulli 

"Kenapa ke semak semak ? apa dia ini hewan ?" tanya Sulli 

Sulli langsung berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menuju kamar mandinya 



"Kau mau pergi kemana Sulli-ah ?" 

"Ke taman oppa " 

"Dengan siapa ? Minho ?" 

"Ani" 

"Geurom nugu ?" 

"Sendirian .., " 

"Hati hati , jangan sampai terluka" 

"Ne~" 



Sulli berjalan mendekati semak beri yang di tulis si pengirim rahasia itu kepada Sulli 

"Mwoya ? kotak lagi ?" Ucap Sulli sambil memungut kotak itu , kotak yang sama bentuk , sama besar , hanya saja beda warna , kali ini pitanya berwarna oranye 

Lagi - lagi , kotak itu hanya berisi selembar kertas dan selembar foto , foto Sulli 

Sulli mengambil kertas dari dalam kotak itu 

'Pergilah ke 'The Classic Cafe' tanyakan pada salah satu pelayan di sana tentang kotak biru' 

"Nuna !" 

Sulli memandang ke arah belakangnya , seorang anak berumur 6 tahun mendekatinya setengah berlari 

"Apa nama nuna , Sulli ?" 

"Ne , wae ?" tanya Sulli sambil berjongkok mensejajarkan tingginya dan anak laki laki itu 

"Igo , tadi ada seseorang yang menitipkan ini padaku" ucap anak kecil itu sambil menyerahkan setangkai mawar putih kepada Sulli 

"Ooh , gomawo ne .." 

"Ne .., yak DongRa ! Kau tak boleh bermain curang !!" ucap anak itu sambil berlari mengejar temannya yang bernama DongRa itu 

Sulli menggeleng gelengkan kepalanya , sekaran tujuannya adalah ke 'The Classic Cafe' 



"Choiyo , apa ada seseorang yang menitipkan sebuah kotak berwarna biru untukku ? namaku Choi Sulli" ucap Sulli pada seorang pelayan di sana 

"Oh , kau orang yang datang bersama Minho waktu itu kan ?" ucap pelayan itu , Key 

"Ne .., apa ada yang menitpkan kotak berwarna biru untukku ?" 

"Ada , ada .., kidaryeo" 

"Ne.." 

Tak berapa lama Key kembali dengan kotak biru di tangan kanannya 

"Igo " ucap Key menyerahkan kotak itu pada Sulli 

"Oh ne .., gomawoyo KeyBum - ssi" ucap Sulli sambil melirik name tag namja pelayan itu 

"Ne, cheonmayo~" 

"Oh , changkaman ," ucap Key 

"Chukkae ne " 

"Hah ?" 

"Ani .., chukkae" 

"Oh , ne , gomawoyo" ucap Sulli berterimakasih tanpa tahu apa maksud dari kata 'selamat' yang di ucapkan pelayan tadi 



Sulli berjalan pelan menyusuri jalanan Seoul saat itu, ia mulai membuka kotak yang diberikan Key tadi 

Masih dengan isi yang sama , selembar foto dirinya dan selembar keras petunjuk lainnya 

'Kau harus pergi ke 'The MSC Flower Shop ' sekarang , petunjuk lainnya ada di sana' 

"The MSC Flower shop ?" 

"Oh , bukannya itu toko bunga yang tak jauh dari sekolah ?" jawab Sulli 

Sulli melangkahkan kakinya menuju 'The MSC Flower Shop' , toko bunga yang sulu sempat ia dan Minho kunjungi 



"Selamat datang " ucap pelayan di toko bunga itu 

Sulli menangguk 

"Chogi .., apa ada titipan bunga untukku ?" 

"Siapa namamu noona ?" 

"Choi Sulli" 

"Oh , changkaman .., " 

"Ne" 

Sulli menunggu pelayan itu kembali ke tempatnya sekarang 

"Noona , ini " ucap sang pelayan sambil memberikan sebatang bunga mawar putih dan amplop pink pada Sulli 

"Kamsahamnida" ucap Sulli 

"Ne ..," 



Sulli melihat lihat bunga putih itu 

Sulli membuka amplop yang tadi diberikan besama sebatang bunga putih itu , selembar kertas dan beberapa lembar foto , foto itu di ambil saat sulli sedang berada di 'The MSC Flower Shop ' dan saat ia sedang berada di ' SweetlyMS Chocolate' 

"Mengapa ia mengambil foto ku saat poseku seperti ini ? memalukan " ucap Sulli kepada selembar foto yang ada di tangannya 

"Pergi ke kelas sekarang , ambil kotak dari bawah mejamu" ucap Sulli saat membaca petunjuk lainnya 

"Mwo ? masih ada kotak lagi ? tanganku sudah tak muat mengangkutnya , eothokkae ?" tanya Sulli ada dirinya sendiri 

"Sulli-ah ! mworaneungoya ?" tanya seseorang dari belakang Sulli 

"Oh ! Onew oppa " 

"Apa yang kau lakukan eoh ?" tanya Onew pada Sulli 

"Aku tak sedang melakukan apapun ..," 

"Jadi apa yang kau lakukan di sini ?" 

"Aku ? aku mau pergi ke sekolah " 

"Hari Minggu ?" 

"Ahh , ada urusan penting" 

"Ooh , kotak apa itu ?" tanya Onew sambil melihat kotak kotak yang berada di tangan Sulli satu per satu 

"Hadiah" 

"Ooh , apa kau tak repot membawa kotak sebanyak itu ?" 

"Lumayan " 

"Ooh , oppa ada tas kertas bersih yang lumayan besar , mungkin kau bisa menggunakannya" ucap Onew sambil memberikan Sulli tas kertas hitam 

"Gomawoyo Onew oppa " 

"Ne~ , oh oppa pergi duluan ne .., annyeong~" 

"Annyeong" 



'Ceklek' 

Sulli membuka pintu kelas berplitur coklat itu 

"Sepi sekali" 

Sulli berjalan pelan menuju mejanya 

"Ini dia kotaknya" ucap Sulli sambl menaikkan kotak itu ke atas mejanya 

"Meow~" 

"Ommona !" 

Seekor kucing putih berbulu lebat melompat keluar dari kotaknya, melompat ke pangkuan Sulli 

Sulli tersenyum melihat kucing putih itu 

"Mengapa kau berada di dalam kotak ? " 

"Meow~" 

Sulli mengelus bawah leher kucing itu 

"Oh .., ige mwoya ?" tanya Sulli sambil memperhatikan sebuah cincin yang tergantung di kalung kucing itu , cincin yang waktu itu ia beli bersama Minho , sebuah kertas pink terggulung di dalamnya 

'Apa kau suka pada kucing nya ? aku yang memilihnya sendiri , tentu saja dengan uangku sendiri ..,oh , apa kau masih ingin tahu siapa aku ? pergi ke taman belakang sekolah sekarang , aku sudah menunggu mu , bawa kucing itu sekalian , aku ada memberikan tali untuk membawanya berjalan jalan , ada di dalam kotaknya , aku menunggu~' 

"Aish .., dia ini siapa sih ?" 

"Kajja , kita jalan jalan ke belakang sekolah " ucap Sulli pada kucing itu 

"Meow~" 



"Disini tak ada siapapun " ucap Sulli sendirian 

Sulli mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru taman , kosong , tak ada siapapun 

"Aish .., eothokkae ?" 

"Cham .., kita duduk dulu sebentar ne ?" tanya Sulli pada kucing itu , Sulli berjalan menuju kursi taman di balik pohon besar 

Tiga balon berbentuk hati tersembul di atas rimbunnya pohon itu 

Sulli terus berjalan mendekat 

"Annyeong~" sapa seseorang di balik pohon itu 

Suara yang tak asing bagi Sulli , suara seseorang yang belakangan ini dekat karena suatu pekerjaan , suara seseorang yang selalu melindunginya belakangan ini , suara orang yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang 

"Minho ?" tanya Sulli 

Minho melambaikan tangannya pada Sulli di hadapannya 

"Apa yang kau lakukan ? apa kau yang mengirimiku kotak kotak aneh ini ?" tanya Sulli sambil mengangkat tas hitam yang diberikan Onew saat bertemu dengannya di jalanan tadi 

"Ne ! eotte ? kau suka ?" 

"Kau merepotkan !" 

"Aah , mian .." 

"Meow~" 

Kucing yang tadinya berada di samping Sulli melompat ke pangkuan Minho 

"Mengapa kau memasukkannya ke dalam kotak ? " tanya Sulli sambil berjalan menuju kursi di samping Minho 

"Kan aku memberimu kejutan" 

"Kasihan .., untung saja dia tak mati" 

"Arraseo" 

"Lalu , ada urusan apa kau menyuruhku untuk pergi kesini ?" 

Tangan Minho bergerak melepaskan kalung kucing itu , mengambil cincinnya lalu meraih tangan Sulli 

"Ige mwoya ?" 

Minho mengenakan cincin itu di jari manis Sulli 

"Ya .., mworaneungoya ?" 
"Kau mau ikut aku jalan jalan ?" 

"Kau belum menjawab pertanyaanku , menapa kau memberikan ini padaku ?" 

"Nanti kau akan tahu" 

"Eoh ?" 

"Ikut tidak ?" 

"Ne , ne .." 



"M-minho-ya .., aku masih mau hidup , aku belum ingin mati" 

"Siapa yang akan membuatmu mati" 

"Jangan terlalu laju , aku masih mau hidup" 

Minho menurunkan kecepatan mobilnya 

"Aah , aku rasanya mati tadi" 

"Kkk~ kita sampai" 

Sulli keluar dari Mobil Minho 

"Woah , aku baru pertama kali ke sini" ucap Sulli sambil melihat suasana sekelilingnya 

"Kajja naik" 

"Ke sana ?" Tanya Sulli sambil menunjuk bangunan tinggi di depannya 

"Ne .." 



"Oooh , ini terlalu tinggi " ucap Sulli 

"Ani .., saat kau sampai puncak , ketakutanmu akan hilang " 

"Jinjja ?" 

"Ne.." 

"Kau tak pernah kesini sebelumnya ?" 

"Ne .., ini pertama kalinya aku peri ke Namsan Tower" 

Minho mengangguk angukkan kepalanya 

"Sampaaai~" 

"Ayo , keluar " 

Sulli melangkahkan kakinya keluar dari pintu , 

"Ige mwoya ?" 

"Surprise" ucap Minho tepat di telinga Sulli 

Di hadapan Sulli ada sebuah meja dan tiga buah kursi , dua kursi kosong , sedangkan kursi lainnya di isi dengan sebuah boneka berung coklat besar yang ia beli dengan Minho dulu , di atas meja terletak sebucket bunga mawar putih dan sekotak coklat , coklat yang ia pilih saat sedang berada di toko coklat bersama Minho , sedangkan di pagarnya terisi penuh dengan balon - balon berbentuk hati , percis dengan yang ada di sekolah tadi 

"Yeppuda " gumam Sulli pelan 

"Ini semua aku persiapkan untukmu" 

"Aku ?" 

"Ne" 

"Eotte ?" 

"Chua" 

"Jinjja ?" 

Sulli mengangguk 

"Mengapa untuk aku ?" 

"Karena kau princess ku" 

'Deg' 

Perasaan Sulli terbalas , ini bukan cinta sepihak 

"Aku ?" 

"Ne .." 

Minho berjalan ke hadapan Sulli , lalu meraih tangan putih Sulli 

"Nanu chuaeyo" ucap Minho 

'Blush..' 

Pipi Sulli memerah 

"Maukah kau menjadi yeojachinguku ?" lanjut Minho 

Sulli diam 

"Siapa pangeranmu ?" tanya Minho 

Sulli berjalan mendekat ke arah Minho dan memeluk namja bermata kodok itu 

"Mianhae Minho-ssi" 

"Wae ? kau menokakku ?" tanya Minho melepas pelukan Sulli 

Sulli menggeleng 

"Lalu ?" 

Sulli kembali bergerak memeluk Minho 

"Na .., naneun " 

"Wae ? Kau sudah memiliki namjachingu ?" tanya Minho membalas pelukan Sulli 

Sulli menggeleng 

"Geurom wae ?" 

"Pangeran itu sekarang ada di sini" 

"Eodi ?" 

"Di hadapanku" 

"Nado chuahaeyo" lanjut Sulli pelan 

Minho melepas pelukan Sulli , matanya menatap mata Sulli mencari kejujuran 

"Jeongmal ?" 

"Ne .., " 

Minho menarik Sulli ke dalam pelukannya 

"Saranghaeyo Choi Sulli " teriak Minho kuat 

"Nado saranghaeyo Choi Minho " ucap Sulli tepat di telinga Minho 

Minho mengeratkan pelukannya 

"Gomawoyo Sulli-ah" 

Sulli menganggukkan kepalanya di bahu Minho 

Minho melepaskan pelukannya 

Chu~ 

Bibir minho mendarat di bibir Sulli 

"First kiss mu kan ?" 

"Aah , mworaneungoya~" Sulli memukul pelan bahu Minho 

"Wae ? kau mau lagi ?" 

Cup~ 

Sulli mencium pipi Minho kilat 

"Satu sama" 

"Kau mau bermain - main denganku eoh ?" 

Sulli menjulurkan lidahnya 

"Yak ! Choi Sulli !" 

"Wae ?" 

"Saranghaeyo !!!" ucap Minho lantang 

"Nado saranghaeyo Choi Minho !!!" balas Sulli tak kalah kuat 

~END~